REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pelatih ganda putra Pelatnas bulutangkis, Herry Iman Piengardi atau yang akrab disapa Herry Ip menceritakan pengalamannya saat final Asian Games 2018 lalu. Dalam final, dua pasang atlet binaannya, Kevin-Marcus dan Fajar-Rian sama sama berjuang untuk mendapatkan medali emas.
Dia mengakui sebagai pelatih tidak boleh memihak pada siapapun. Untuk itu dia lebih memilih santai dan bahkan terlihat minum kopi sembari menemani pemainnya.
"Karena final kemarin Asian Games sesama Indonesia jadi saya harus netral dan saya juga bahagia. Siapapun yang menang tetap Indonesia dan saya bangga bisa memberikan target tinggi kepada Indonesia," ujar Herry di GOR Jati, Kudus, Kamis (6/9).
Herry tidak menyangka target tersebut dapat dicapai oleh atletnya. "Jujur saya tidak menduga bisa all Indonesia final, setelah lihat di semifinal ada dua pasangan Indonesia mulai ada harapan," jelas Herry.
Dia berharap, atlet-atletnya dapat terus berprestasi. Karena dari tangannya pula, Kevin-Marcus kini berada di posisi pertama atlet ganda putra dunia.
"Kedepannya pertandingan masih banyak, semoga bisa konsisten dan stabil, bisa memberikan all Indonesia untuk kejuaraan mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Kevin bersyukur atas medali emas yang diraihnya. Penerima Beasiswa PB Djarum 2007 ini menjadi salah satu atlet yang berprestasi di kancah dunia.
"Target saya berikutnya paling deket ke Jepang dan Cina, semoga bisa kasih yang terbaik," jelas Kevin.