Jumat 07 Sep 2018 23:05 WIB

Alasan Kemenpora Pilih Ternate Gelar Perayaan Haornas ke-35

Ternate dipilih dengan berbagai pertimbangan.

Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman (keempat kiri) bersama Deputi III Kemenpora Raden Isnanta (tengah) saat membuka Gebyar Haornas di Dhuafa Center, Ternate, Jumat (7/9).
Foto: Dok Kemenpora
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman (keempat kiri) bersama Deputi III Kemenpora Raden Isnanta (tengah) saat membuka Gebyar Haornas di Dhuafa Center, Ternate, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ternate mencatatkan sejarah sebagai kota pertama di luar Pulau Jawa yang akan menggelar perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Puncak acara akan berlangsung di Gelora Kie Raha, Ternate, Ahad (9/9).

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tak asal menunjuk Kota Ternate sebagai tempat penyelenggaraan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-35 2018. Seperti diungkapkan Deputi III Kemenpora Raden Isnanta, Ternate dipilih dengan berbagai pertimbangan.

Pertama, Ternate merupakan satu dari tiga kota yang mengajukan diri menjadi tuan rumah. Dua lainnya, kata Isnanta, berasal dari Pulau Jawa.

Kemenpora ingin menumbuhkan semangat berolahraga di luar pulau Jawa sekaligus menyelaraskan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait revolusi mental. Presiden ingin segala kegiatan membangun negeri ini dilakukan mulai titik terluar Indonesia.

"Ternate dianggap pas untuk itu. Meskipun tidak terlalu luar, tapi ini sudah lautan lepas yang di atasnya langsung berbatasan dengan Filipina. Apalagi, Tarnate juga bisa jadi representasi wilayah Indonesia Timur dan dari sini telah hadir sejumlah atlet nasional," ungkap Isnanta dalam pembukaan Gebyar Haornas di Gedung Dhuafa Center, Ternate, Jumat (7/9).

Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan pihaknya akan berusaha maksimal menyukseskan Haornas ini. Khusus untuk puncak penyelenggaraan, Ternate akan mengerahkan para pelajar untuk memeriahkan acara.

Sekitar 1.000 pelajar SMP dan SMA akan menampilkan tarian kolosal Soya-Soya di panggung berbentuk ikan pari.

Tarian soya-soya ini bisasanya ditampilkan pada acara penyambutan tamu atau acara penting lainnya. Ini merupakan tarian tradisional yang diangkat dari aksi heroik para pejuang di Kesultanan Ternate pada masa silam.

Sebelum sampai pada acara puncak, digelar pameran peringatan Haornas, senam lansia di Tidore, kick-off Gala Desa, Sepeda Nusantara, dan pawai obor Asian Para Games 2018. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement