REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyatakan akan hati-hati mendekati kader partai di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Wakil Ketua TKN Arsul Sani menegaskan, hal itu dilakukan agar tidak ada partai yang merasa tersinggung.
Menurut dia, saat ini TKN sedang melakukan pendekatan dengan Soekarwo, kader Partai Demokrat yang telah menyatakan dukungan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf. Namun, TKN tak mau tergesa-gesa menentukan keputusan.
"Karena beliau itu tokoh Partai Demokrat, tentu kami harus hati-hati. Supaya tidak terkesan atau diteriaki lagi oleh Mas Roy Suryo bajak tokoh partai lain," kata dia di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Sampai saat ini, TKN masih dalam proses pembicaraan dengan mantan gubernur Jawa Timur itu. TKN meyakini Soekarwo secara pribadi telah menentukan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi karena beliau, sekali lagi posisinya adalah tokoh partai demokrat, kita tunggu berbicara dengan internal (Demokrat)," kata dia.
Wakil Ketua TKN Lodewijk Freidrich Paulus menilai, Soekarwo merupakan sosok yang berpengaruh di Jawa Timur. Menurut dia, saat ini TKN memang membutuhkan dukungan dari berbagai tokoh di daerah.
"Ya memang kira butuh tokoh di daerah juga bisa mengumpulkan suara sebanyak mungkin," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Jawa Barat Deddy Mizwar sudah ditunjuk sebagai juru bicara TKN. Selain itu, Lukas Enembe yang juga kader Demokrat di Papua, sudah menyatakan dukungan kepada pasangan pejawat.
Lodewijk tak ingin mencampuri internal Partai Demokrat mengenai dukungan para kadernya tersebut. Namun, ia menegaskan dukungan para kader Demokrat bukan berarti partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu bersikap ambivalen.
"Biarlah itu urusan mereka. Bukan dua kaki, tapi kita melihat dengan komitmen orang itu. Partai di sana yang akan menentukan sikap, bukan kita," kata dia.