REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus mengatakan, belum membahas rencana pertemuan reguler kedua tim sukses (timses) pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Wacana pertemuan reguler timses dilakukan agar pemilu Presiden 2019 nanti berlangsung dengan damai. "Sementara belum tetapi itu tentunya kalau rencana pertemuan dilakukan akan difasilitasi KPU," kata Lodewijk Fredrich Paulus di Jakarta, sabtu (8/9).
Lodewijk mengungkapkan, KPU diperkirakan memang telah mengagendakan pertemuan kedua pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden pada 23 September nanti. Dia mengatakan, terkait hal itu KPU ingin mengadakan kampanye damai dimana kedua pasangan datang menggunakan pakaian adat ditemani relawan mereka dengan jumlah yang telah ditentukan. "Jadi itu yang mengatur KPU," kata Lodewijk.
Timses Jokowi-Ma'ruf Amin sebelumnya mengusulkan agar diadakan pertemuan berkala antara timses kedua kubu. Pertemuan dilakukan untuk mendinginkan tensi politik. Usul tersebut juga telah disampaikan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Waketum Gerindra Ferry Juliantono.
"Pertemuan secara periodik antar-tim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bersama," kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima.
Bakal calon wakil presiden Snadiaga Uno menyambut baik usulan tersebut. Dia sepakat jika pertemuan yang dimaksud bisa mendinginkan tensi politik. Lebih jauh, dia mengungkapkan, pertemuan dengan timses Jokowi bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi masalah ekonomi. "Silaturahim itu luar biasa, ada manfaat limpahan rezeki dan memperpanjang umur kita," kata Sandiaga Uno.