Sabtu 08 Sep 2018 19:00 WIB

Lubang Misterius di Sukabumi Dipasangi Garis Polisi

Pemasangan garis polisi dan banner imbauan agar warga tidak mendekat ke lokasi.

Warga melihat tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/9). Di bawah lokasi tanah amblas itu terdapat lintasan aliran air selokan bawah tanah.
Foto: ANTARA FOTO/Budiyanto
Warga melihat tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/9). Di bawah lokasi tanah amblas itu terdapat lintasan aliran air selokan bawah tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota memasang garis polisi di lubang misterius berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter yang berada di Kampung Legoknyanang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemasangan garis polisi dan banner imbauan agar warga tidak mendekat ke lokasi.

“Ini untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjatuh ke dalam lubang itu," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Sabtu (8/9).

Sementara waktu, warga diimbau agar tidak mendekat ke lokasi lubang misterius tersebut. Sebab, tanahnya masih labil dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah luas diameternya.

"Lubang ini tidak ada sangkut pautnya dengan mistis, ini terjadi karena fenomena alam apalagi tanah yang berada di lokasi gembur karena rawan amblas atau longsor," tambah Susatyo.

Menurutnya, lubang yang ada di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, ini merupakan terowongan saluran air yang dibuat warga dengan panjang 100 mete. Kini, terowongan itu tinggal 50 meter, sudah lama tidak digunakan karena usianya pun sudah cukup tua dan akhirnya amblas.

Karena terowongan air ini usianya mungkin puluhan tahun sehingga warga tidak tahu di bawah areal pesawahan tersebut ada saluran air. Keberadaan saluran air baru terungkap setelah amblas dan membentuk lubang besar berdiamert enam meter.

Sementara, penggarap sawah yang terdapat lubang misterius tersebut Cece Sudirman mengatakan lubang itu muncul pada Kamis, (6/9) yang awalnya diameternya hanya empat meter. Akan tetapi pada Jumat, (7/9) menjadi enam meter.

"Sebelum terbentuknya lubang tersebut sempat terdengar suara gemuruh dan getaran, ternyata setelah diperiksa ke sawah sudah ada lubang dan sekarang pun jika mendekat ke lubang masih ada getaran," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement