Sabtu 08 Sep 2018 20:15 WIB

Pengamat: Kemampuan Erick Gaet Milenial Masih Perlu Bukti

Erick akan berhadapan dengan Sandiaga yang sudah terkenal di kalangan milenial.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ratna Puspita
Pengumuman Tim Kampanye Nasional. Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Wapres Sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla (kedua kiri), Cawapres KH Maruf Amin (kanan), dan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir saat pengumuman Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Maruf Amin di Jakarta, Jumat (7/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengumuman Tim Kampanye Nasional. Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Wapres Sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla (kedua kiri), Cawapres KH Maruf Amin (kanan), dan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir saat pengumuman Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Maruf Amin di Jakarta, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengamini sosok Erick Thohir mampu menggaet generasi milenial dari sisi keahlian dan kecanggihan. Namun, ia tetap menunggu bukti kinerja Erick di lapangan sebagai ketua tim sukses Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

“Mungkin di atas kertas bagus, tetapi yang penting kan di lapangan, praktiknya,” kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (7/9).

Belum lagi, Arbi melanjutkan, Erick akan berhadapan dengan Sandiaga Uno yang selama ini sudah terkenal di kalangan milenial. Sehingga, ia mengatakan, belum ada jaminan kubu Jokowi-Ma’ruf menang dalam menggaet generasi muda. 

Arbi menjelaskan kemungkinan ada tiga hal yang membuat Erick dianggap memenuhi syarat untuk menggaet pemilih muda. Pertama, bisa saja keberhasilan Erick Thohir menyelenggarakan Asian Games menjadi alasan utama didapuk sebagai manajer kampanye Jokowi-Ma’ruf.

Kedua, kesuksesan Erick sebagai pengusaha. Ketiga, Erick diidentifikasi sebagai generasi muda yang berhasil. “Kan Erick Thohir sukses di Asian Games, memobilisasi olahragawan, bisnis media massa, membangun sarana prasarana,” ujar dia.

Kendati demikian, ia menambahkan, hal terpenting dalam kampanye nasional, yakni kemampuan memobilisiasi seluruh sumber daya manusia (SDM) agar mengarah ke Jokowi-Ma’ruf. Ia pun mengatakan agar komposisi TKN mengarah pada hal yang sama. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement