REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, akan menerapkan strategi militan dalam menghadapi tim Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf). Djoko tercatat sudah dua kali bergabung sebagai tim sukses Prabowo dalam pemilu.
Menurut Djoko, timnya menerapkan strategi mengkritisi pemerintah. Namun, kritikan yang ada disebutnya tidak menyerang.
Menghadapi tim kampanye Jokowi-Ma'ruf yang dikomandani seorang pengusaha, Djoko mengaku akan menerapkan kinerja militan untuk timnya nanti. "Saya harus bekerja seperti orang muda. Misalkan kami bekerja dari pagi sampai malam. Kami tidak kenal menyerah, tidak kenal keterbatasan. Yang ada kami menjadi militan, tidak menyerah terhadap keterbatasan," ujar Djoko kepada wartawan di kediamannya di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Djoko pun menegaskan, arti kata muda bukan hanya sekadar usia. Tetapi juga mental yang muda. "Kami akan mengorganisasi, latihan seperti itu. Kan sudah dua kali kami menjadi timses (untuk Prabowo)," jelasnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden Prabowo Subianto mengkonfirmasi kabar yang menyebutkan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso sebagai ketua TKN. Menurut Prabowo, Djoko Santoso sudah ditunjuk sebagai ketua TKN untuk pemenangan dirinya dan Sandiaga Uno. "Sudah oke Pak Djoko Santoso," ujar Prabowo ketika dikonfirmasi wartawan usai menghadiri perayaan ulang tahun Djoko Santoso.
Prabowo melanjutkan, deklarasi Djoko sebagai ketua TKN akan dilakukan di saat yang tepat. "Penetapannya (penetapan capres-cawapres Pemilu 2019 oleh KPU) pada 20 September. Sekitar itulah," katanya.