REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut berbela sungkawa atas peristiwa kecelakaan bus maut yang merenggut nyawa 21 penumpang di Cikidang Kabupaten Sukabumi. Emil pun telah meminta aparat setempat untuk memastikan evakuasi korban berjalan baik.
"Saya turut berduka cita atas kecelakaan itu, mudah-mudahan diberi ketabahan dan kesabaran. Ini sangat menyedihkan biasanya jarang terjadi kecelakaan di daerah itu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Bandung, Sabtu (8/9).
Dari laporan sementara yang ia terima, kecelakaan bus yang terperosok ke jurang itu ada indikasi karena rem blong dan kelalaian supir. Untuk itu, Emil memerintahkan Dinas Perhubungan agar segera menyurati berupa sanksi tegas kepada perusahaan-perusahaan otobus.
"Saya memerintahkan juga Dishub agar menyurati perusahaan-perusahaan otobus untuk memeriksa kesehatan supir dan kalaikan kendaraannya karena ini ada indikasi rem blong," katanya.
Emil berharap kejadian serupa tidak terulang di tempat yang sama dan daerah lainnya. "Mudah-mudahan warning dari saya ini kedepannya tidak terjadi lagi kecelakaan yang disebabkan kelalaian supir atapun sistem keamanan kendaraan," katanya.
Selain itu, menurut Emil, ada pula yang menyebut kecelakaan bus yang membawa rombongan karyawan perusahaan diler motor ini disebabkan oleh faktor geografis. Yakni, kontur jalan yang miring, menikung dan menanjak di daerah tersebut dikatakan mirip dengan jalan di tanjakan Emen Kabupaten Subang. Namun, Emil belum bisa menyimpulkan kecelakaan tunggal itu disebabkan oleh faktor geografis.
"Saya belum paham apakah ini seperti di tanjakan Emen yang memang secara geografisnya sangat ekstrim, saya belum dapat laporan," katanya.
Namun, kata Emil, pihaknya akan segera menggelar rapat dengan Dishub Jabar dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penyebab kecelakaan yang membawa penumpang 29 orang dan 2 orang supir serta kernet ini.
"Mengenai ini (faktor geografis) akan saya rapatkan dengan Dishub untuk memastikan ini apakah memang karena faktor tikungan tajam, kemiringan atau apapun. Kalau ternyata itu masalahnya kita akan ambil tindakan enjinering untuk memperbaiki," katanya.
Saat ini korban meninggal dan luka-luka tengah ditangani intensif di RSUD Palabuhanratu. "Rencana akan meninjau, kita lihat dulu," kata Emil.