REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kondisi jalan di jalur Cikidang-Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi cukup terjal dan masih belum terdapat banyak sarana penerangan jalan umum (PJU). Dampaknya kawasan ini dinilai rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Sebenarnya jalan di Cikidang relatif baik, Dishub dan Polda Jabar sudah memasang fasilitas sarana lalu lintas angkutan jalan," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik kepada wartawan di sela-sela meninjau lokasi kecelakaan bus masuk jurang di Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatam Cikidang, Ahad (9/9).
Sarana yang dipasang antara lain rambu, marka jalan, dan gadril. Namun untuk sarana PJU memang hanya beberapa titik yang terpasang.
Sementara itu masih ada titik jalan yang belum terpasang sarana PJU. Meskipun demikian secara umum masih memenuhi fasilitas angkutan jalan.
"Bahkan, rambu larangan untuk kendaraan besar masuk area ruas jalan Cibadak-Cikidang- Palabuhanratu sudah dipasang,'" ujar Dedi.
Larangan disebabkan geometri jalanan di jalur ini berupa tanjakan dan turunan sehingga harus berhati-hati. "Memang lebih singkat bila ke Palabuhanratu melalui Jalur Cikidang dibandingkan melalui Kota Sukabumi lewat Cikembar," ujar Dedi. Jarak dari Cikifang ke Palabuhanratu kurang lebih 40 kilometer.
Dedi menerangkan, ada beberapa segmen yang memang geometrik jalannya terjal dengan kemiringan 25 persen. Sehingga jalan cukup terjal dan rawan kecelakaan kurang lebih sekitar 18 kilometer.
Ke depan lanjut Dedi akan ada penambahan rambu secara bertahap disesuaikan kondisi jalan raya. Hal ini untuk mencegah kasus kecelakaan lalu lintas.