REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun Baru 1 Muharram 1440 H jatuh pada Selasa (11/9). Dalam rangka merayakan tahun baru umat Islam, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memberikan beberapa pesan bagi masyarakat khususnya Muslim di Indonesia.
Sedikitnya ada enam hal yang menjadi perhatian bagi Ustaz Umar. Pertama, ia ingin umat melihat tahun baru ini sebagai momentum untuk melakukan introspeksi atas apa saja yang sudah dilakukan satu tahun belakangan.
"Kita harus berani menggunting dosa-dosa langganan kita yang selama ini sulit kita hentikan. Kita harus melihat tahun baru ini sebagai momentum introspeksi diri," ujar Ustaz Umar kepada Republika.co.id, Ahad (9/9).
Kedua, ia mengajak umat untuk membuat sebuah perencanaan hidup yang lebih jelas, progresif, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan pribadi menghadapi era persaingan semakin ketat, umat harus memiliki sikap profesionalitas. Tanpa profesionalistas, umat Islam semakin tertinggal dari persaingan yang ada.
Selanjutnya Ia meminta agar selalu berhati-hati dan waspada. Jangan sampai umat jatuh pada lubang atau kesalahan yang sama.
"Kelemahan kita sebagai umat adalah kita tidak belajar dari masa lalu. Kita harus berani berfikir lain dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik demi umat," lanjutnya.
Ia pun mengingatkan umat Muslim Indonesia untuk tidak menjadi seseorang yang konsumtif. Sebagai mayoritas penduduk Indonesia, umat harus menjadi lebih produktif. Ini berguna untuk menyiapkan pribadi yang lebih mandiri.
Baca juga, Hasil Hisab KFSIC 1 Muharam 1440 H Jatuh Hari Selasa.
Pesan kelima dari Ustaz Umar adalah umat harus berani memulai sebuah perubahan dari diri sendiri dan keluarga. Jika diri sendiri dan keluarga sudah solid dan konsisten, maka ini bisa menjadi kontribusi terbaik bagi masyarakat dan bangsa.
Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Sudah saatnya umat Islam membangun peradaban dunia Islam modern di masjid-masjid yang tersebar dan berada dekat dengan masyarakat.
Mantan wakil menteri agama tahun 2011 hingga 2014 ini menilai yang terjadi selama ini adalah umat selalu memberdayakan masjid. Hal ini sudah waktunya untuk diubah.
"Selama ini kita melihat banyak meminta sunbangan untuk masjid, ini contoh kita memberdayakan masjid. Nah ini harus kita balik," ujarnya.
Ia mencontohkan masjid Nabi Muhammad SAW adalah bukti nyata masjid menjadi bengkel umat. "Mari kita ciptakan masjid seperti itu. Bayangkan jika umat belanja di masjid, di toko-toko yang ada di sana. Dijamin akan menambah pahala, halal, dan tentu keuntungan atau ekonomi berputar di umat," ucap Ustaz Umar.