REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) turut berpartisipasi dalam rangka memeriahkan Sail Moyo Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (9/9). Kemendes PDTT menampilkan sejumlah inovasi desa yang siap diduplikasi, khususnya oleh daerah tertinggal di Indonesia.
Kepala Biro Humas Kemendes PDTT, Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, dalam Sail Moyo Tambora tersebut Kemendes PDTT berpartisipasi mengikuti pameran yang bertujuan untuk menampilkan program-program yang telah dilaksanakan Kemendes PDTT. Dalam pameran tersebut, juga ditampilkan model pemberdayaan masyarakat yang dapat dicontoh oleh berbagai daerah.
"Diharapkan Kemendes PDTT dalam Sail ini bisa memberikan praktik-praktik nyata untuk berbagi pemberdayaan masyarakat tidak hanya untuk Sumbawa, tapi juga untuk kabupaten lain di Indonesia," katanya seperti dalam siaran pers.
Hasil pantauan di lapangan, selain menampilkan ragam inovasi desa, stan Kemendes PDTT juga terlihat menampilkan realisasi penggunaan dana desa. Menurut data yang ditampilkan dalam pameran tersebut, dana desa dalam tiga tahun terakhir telah membangun 123.858 kilometer jalan desa, 791.258 meter jembatan, 6.576 unit pasar desa, 26.750 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 2.960 unit tambatan perahu, 1.971 unit embung, 28.830 unit irigasi, dan 3.111 unit sarana olah raga.
Selanjutnya, dana desa juga telah membangun 67.094 unit penahan tanah, 38.331 unit fasilitas air bersih, 112.003 unit MCK, 5.402 Polindes, 38.217.065 meter drainase, 18.177 unit PAUD, 11.574 unit Posyandu, dan 31.122 unit sumur.
"Tujuan lain Kementerian Desa berpartisipasi dalam pameran ini juga untuk mengangkat program-program pemberdayaanyang sudah dilakukan di desa dan daerah tertinggal, termasuk dana desa," ujarnya.
Terkait Sail Moyo Tambora tersebut, Bonivasius berpendapat, kegiatan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan pariwisata di Sumbawa. Menurutnya, hal tersebut akan membantu aktivitas ekonomi masyarakat setempat.
"Sail ini tujuannya ada di dua sektor, pertama pariwisata yang kedua perikanan. Tapi sebenarnya produk pertanian juga bisa dikembangkan, seperti jagung," ujarnya.