Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9). (FOTO : Abdan Syakura)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para peserta antusias mengikuti pembuatan kertas tradisional yaitu kertas Daluang yang terbuat dari kulit kayu Saeh atau Paper Mulberry) pada workshop terbuka dalam acara Zero Waste Festival, di Teras Cikapundung, Kota Bandung, Ahad (9/9).
Workshop pembuatan kertas Daluang merupakan salah satu upaya penyelamatan kertas tradisional yang terancam punah.
Advertisement