REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bus Jakarta Wisata nomor polisi B-7025-SAG yang terjun ke jurang di Kampung Bantar Selang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga dikemudikan oleh sopir tembak (sopir pengganti). Informasi tersebut diperoleh dari keterangan saksi.
"Dari hasil penyelidikan kasus kecelakaan yang terjadi di Desa/Kecamatan Cikidang dengan merenggut 21 jiwa dan 18 orang lainnya terluka ini ternyata yang mengemudikan bus tersebut adalah kernet," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Refdi Andri di Sukabumi, Ahad (9/9).
Menurut dia, dari keterangan saksi, bus dari Bogor dibawa oleh sopir utamanya. Namun, di tengah jalan diganti oleh kernet. Padahal, kernet tersebut tidak mempunyai SIM khusus mengemudi bus atau angkutan umum, atau hanya memiliki SIM A.
Kernet tersebut, kata Irjen Pol. Refdi Andri, mengabaikan keselamatan penumpang karena kompetensi untuk mengendarai bus tersebut tidak ada. "Seharusnya siapa pun yang membawa kendaraan, khususnya angkutan umum, harus menjamin keselamatan penumpang, dirinya maupun orang lain," katanya.
Baca juga, Terungkap, Bus Masuk Jurang Kelebihan Muatan.
Refdi menilai keahlian kernet tersebut dalam mengemudi bus masih rendah dan belum memiliki jam terbang yang mencukupi. Apalagi, harus mengemudikan bus di jalan alternatif Cikidang-Palabuhanratu yang rawan kecelakan dan membutuhkan keahlian khusus.
Bangkai bus yang masuk jurang di jalur Jalan Cikidang-Palabuhanratu Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukanumi berhasil dievakuasi Ahad (9/9) siang.
Jalan tersebut, katanya lagi, memiliki turunan yang curam, berliku, sempit, serta kiri dan kanannya terdapat jurang. Hingga kini, pihaknya masih mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan dari sejumlah saksi untuk dianalisis. "Saya berharap 2 sampai 3 hari ke depan penyebabnya bisa diketahui," katanya.