REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Pertandingan sepak bola kembali menelan korban. Kali ini saat laga antara timnas Madagaskar melawan skuat negara Senegal.
Laga kualifikasi Piala Afrika antara kedua kesebelasan di stadion Municipal Mahamasina, di Malagasi pada Ahad (9/9) WIB berakhir dengan tewasnya satu orang penonton akibat kerusuhan.
BBC Sport melaporkan, 40 penonton lainnya terluka. Sebagian kritis, dan lainnya mengalami luka ringan akibat terinjak-injak serbuan para penonton yang ingin masuk ke dalam stadion. Meski terjadi kerusuhan, tetapi pertandingan tetap dilanjutkan. Hasilnya imbang 2-2.
BBC Sport melaporkan yang menjadi penyebab kerusuhan adalah luapan suporter kedua negara yang ingin masuk menonton langsung pertandingan tersebut. Animo penonton yang tinggi lantaran adanya pemain-pemain bintang seperti Sadio Mane dari Liverpool yang ambil bagian dalam laga tersebut.
Para penonton sudah mengantre tiket masuk sejak Ahad (9/9) dini hari. Padahal, pertandingan baru dimulai pada Ahad (9/9) sore.
(baca juga: Barca dan Hotspur Berebut De Jong dari Ajax)
Satu hari sebelum laga, panitia pertandingan sudah mengumumkan tiket habis. Tetapi penonton tetap mendesak ingin membeli tiket dan masuk ke dalam stadion yang berkapasitas 22 ribu kursi tersebut.
Saat pertandingan dimulai, desakan penonton memicu aksi saling dorong di satu pintu stadion yang menjadi akses masuk ke dalam tribun. Aksi tersebut berujung ricuh tak terkendali yang membuat para penonton berjatuhan dan terinjak-injak berebut ingin masuk stadion.
"Kami di antrean sejak pagi hari. Saya beberapa meter dari pintu masuk saat antrean dari belakang menyerbu ingin masuk. Saya terinjak-injak di bagian punggung. Tapi ransel saya melindungi saya," kata seorang saksi, Rivo Rabersaona kepada AFP, Ahad (9/9).
Saksi lain, Henintsoa Mialy mengatakan, pamannya terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran terluka akibat terinjak-injak penonton yang ingin masuk. "Kenapa hanya satu pintu yang dibuka untuk masuk ke stadion ketika ada pertandingan sebesar ini," kata dia.
BBC Sport mencatat, kerusuhan di Madagaskar kali ini menambah catatan buruk gelaran sepak bola di Afrika. Bukan sekali ini saja gelaran sepak bola di benua tersebut berujung pada hilangnya nyawa penonton.
Di Angola, pada Februari 2017, kejadian serupa juga pernah menewaskan 17 nyawa penonton. Pada tahun yang sama, persisnya Juli 2017, gelaran sepak bola di Malawi mencatatkan tujuh nyawa anak-anak meninggal dunia lantaran terinjak-injak penonton yang ingin masuk ke dalam stadion.