REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Petenis unggulan keenam Novak Djokovic menjuarai gelar Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2018 setelah mengalahkan lawannya Juan Martin del Potro di partai final dengan tiga set dan satu tie break 6-3, 7-6 (7-4), dan 6-3 di Stadion Arthur Ashe, Senin (10/9) pagi WIB. Selepas mengangkat gelar grand slam, petenis asal Serbia ini memberikan ucapan terima kasih pada orang terdekat yang selalu memberikan dukungan penuh.
"Ini untuk para orang terkasih, anak-anak saya, istri saya, dan tim yang selama ini telah bersama saya melalui masa-masa sulit," ujar Djokovic usai menerima trofi dari legenda tenis John McEnroe dikutip Guardian, Senin (10/9).
Bagi Djokovic, gelar tersebut merupakan pencapaian keempat di AS Terbuka sejak yang terakhir terjadi pada 2015. Keberhasilan ini sekaligus mengawinkan gelar Wimbeldon yang baru saja diraihnya tahun ini.
Petenis 31 tahun itu memberikan semangat kepada Del Potro yang telah berusaha tampil baik di sepanjang turnamen ini. Del Potro sebelumnya telah menyingkirkan Rafael Nadal pada babak semifinal beberapa hari lalu.
"Saya ingin ucapkan selamat kepada Juan Martin (Del Potro) untuk apa yang sudah dia lakukan dalam lima tahun terakhir. Ketika saya menjalani operasi siku awal tahun ini, saya benar-benar bisa mengerti apa yang dialaminya. Masa-masa sulit, tetapi Anda belajar dari kesulitan ketika Anda terpuruk," kata Djokovic.
Dengan kekalahan tersebut, Del Potro gagal menambah koleksi trofi grand slam. Momen paling manis bagi petenis Argentina itu terakhir terjadi pada 2009 silam. "Saya sangat gembira bisa bertanding melawan petenis luar biasa (Djokovic) di final. Saya sedih karena kalah, tetapi saya gembira untuk dia dan dia layak untuk menang," kata Del Potro dikutip BBC Sport.
Del Potro kerap berkutat dengan cedera berulang kali. Petenis 29 tahun itu dua kali naik meja operasi karena cedera pergelangan tangan yang memaksanya menepi dari 14 turnamen grand slam.
Lebih lanjut, Del Potro mengaku pukulannya dapat mengalahkan pemain manapun selain Djoker, julukan Djokovic. Sang lawan memiliki pertahanan yang kuat dan bermain sangat bagus. "Saya bermain di batas akhir kemampuan saya. Tapi tak bisa membuatnya jatuh. Djokovic terlalu cepat. Pertahanan bagus. Sungguh sulit mengalahkan pemain seperti itu."
Dengan pencapaian ini, Nole, sapaan Djokovic, mengoleksi 14 titel grand slam, menyamai rekor legenda tenis terdahulu Pete Sampras. Perolehan Djokovic hanya terpaut tiga gelar dari Rafael Nadal (17 gelar) dan enam gelar dari Roger Federer (20) yang masih memegang rekor titel grand slam terbanyak di tunggal putra.