REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Wakil Presiden RI pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi kediaman Sinta Nuriyah Wahid istri Presiden RI keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin.
Sandiaga tiba di Ciganjur sekitar pukul 12.46 WIB dan langsung menunaikan Shalat Zuhur di Masjid Al Munawaroh yang terletak di depan rumah Sinta Nuriyah. Kedatangan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut disambut langsung oleh putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid.
Saat ditawari makan dan minuman yang disediakan, Sandiaga mengatakan sedang menunaikan ibadah puasa Senin-Kamis, hal serupa juga sama ditunaikan oleh Sinta Nuriyah yang sedang menunaikan puasa sunah. Saat Sinta Nuriyah datang yang menggunakan kursi roda, Sandiaga langsung menghampiri dan mencium tangan istri almarhum Gus Dur berkali-kali. Pertemuan antara Sandiaga dan Sinta Nuriyah dilakukan tertutup untuk awak media.
Pekan lalu, Calon presiden (capres) pejawat, Joko Widodo (Jokowi) meminta restu kepada Sinta Nuriyah Wahid, Jumat (7/9). Sinta Nuriyah pun mengaku akan memberikan dukungan dan doanya kepada Jokowi.
"Jadi saya sebagai orang tua pasti akan memberikan doa, mendoakan, dan memberikan dukungan, apalagi kalau kita harapkan bahwa yang akan jadi pemimpin nanti adalah pemimpin-pemimpin yang amanah, yang bisa mengamalkan apa yang diamalkan Gus Dur dulu," kata Sinta Nuriyah saat konferensi pers bersama Jokowi di kediamannya.
Sinta mengatakan, kunjungan Jokowi ini untuk bersilaturahim dengan tokoh-tokoh masyarakat dan para kiai. Jokowi, kata dia, merupakan figur yang selalu menjaga silaturahmi dengan keluarga Gus Dur.
Sebab, kunjungannya ke rumah Gus Dur ini bukan yang pertama kalinya. Namun, terhitung sudah keempat kali.
"Pak Jokowi boleh dikatakan orang yang suka silaturahim. Silaturahim kepada tokoh-tokoh masyarakat, kiai, orang-orang berpengaruh dan sebagainya. Termasuk ke sini, karena saya dianggap sebagai orang tua yang patut dikunjungi," kata Sinta.
Menurut Sinta, silaturahim pemimpin dengan para tokoh masyarakat dan ulama menunjukkan keberpihakan pemimpin kepada suara rakyat. Bukan hanya untuk kepentingan golongan ataupun