REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan menyelesaikan akuisisi PT Pertagas melalui dua tahap pembayaran. Tahap pertama pembayaran akan diselesaikan pada 29 September nanti. Untuk tahap kedua, PGN berencana akan memakai strategi pembayaran. Hanya saja, melalui cara apa PGN akan mengumpulkan pendanaan, baru akan diatur setelah pembayaran pertama selesai pada akhir September.
Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevi menjelaskan perseroan akan lebih dulu fokus menyelesaikan pembayaran akuisisi Pertagas tahap pertama. Pembayaran tahap pertama ini akan mencakup 50 persen dari total nilai Pertagas. Said menjelaskan, pembayaran tahap pertama ini akan memakai kas internal PGN.
"Financing dana dari mana, untuk 50 persen pertama dari internal. Semoga di bulan ini bisa closing," ujar Said di Hotel Four Season, Senin (10/9).
Baca juga, Ini Bos Baru PGN
Nantinya setelah pembayaran tahap pertama selesai, PGN baru akan memikirkan solusi apa yang akan diambil untuk melunasi setengah dari pembayaran. Said menjelaskan, PGN terbuka atas opsi menggunakan dana luar, apakah itu melalui pinjaman atau obligasi.
"Termin kedua, bisa dari mana-mana. Bisa pinjaman atau obligasi, tapi baru akan kami bahas dengan internal dan juga proses conditional dengan tim transisi pascapembayaran pertama selesai," ujar Said.
Nilai akuisisi 51 persen saham Pertagas ini mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,6 triliun. Saat ini, proses akuisisi masih berjalan. Dalam ketentuan CSPA, penyelesaian seluruh persyaratan jual beli antara saham Pertagas antara Pertamina dan PGN ditargetkan harus selesai pada 29 September 2018.
Baca juga, Semester I-2018, PGN Kantongi Laba Bersih Rp 2 Triliun