REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad, Ahad (9/9). Mendarat dari Kuala Lumpur, KH Ma'ruf langsung menghadiri tasyakuran pembukaan Rumah Barisan Nasional (Barnas) Kiai Ma'ruf Amin di Jalan Pandeglang 41, Menteng, Jakarta Pusat.
Tasyakuran ini juga dihadiri oleh Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Pusat Dakwah Al-Mahabbah, Barisan Milenial KMA, Relawan Lintas Iman KMA, Poros Banten Borneo untuk Kiai Ma'ruf Amin, para santri dari Pesantren Syekh Nawawi Tanara, serta anak anak yatim dari Pesantren Ciganjur.
Ketua Barisan Nasional KMA, Hery Haryanto Azumi mengatakan, bahwa acara ini digelar dalam rangka mensyukuri terpilihnya Kiai Ma'ruf Amin sebagai cawapres sekaligus peresmian rumah bersama barisan Kiai Ma'ruf Amin. Hery meyakini bahwa sosok Kiai Ma'ruf Amin adalah titik temu yang menjembatani segala macam kepentingan.
"Dengan terpilihnya Abah, Insya Allah seluruh elemen bangsa akan rekat dan sinergis", ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/9).
Dalam tausiyahnya di acara tersebut, Kiai Ma'ruf Amin setidaknya menitikberatkan pada tiga hal. Pertama, dia menegaskan, Indonesia adalah negara kesepakatan antara dua saudara, yakni saudara muslim dan non muslim. Karena itu, menurut dia, Indonesia merupakan negara mitsaq yang artinya kesepakatan yang kuat.
Kedua, Kiai Ma'ruf juga menyerukan kepada anak bangsa untuk sama-sama menyongsong arus baru ekonomi umat yang artinya kebangkitan ekonomi bukan hanya menjadi berkah bagi yang kaya. Namun, juga dapat dirasakan oleh seluruh elemen bangsa dari masyarakat akar rumput.
Sementara, hal yang ketiga yang disampaikan Kiai Ma'ruf yaitu terkait dengan persoalan karakter bangsa. Menurut dia, salah satu karakter bangsa yang harus dibangun ke depannya adalah masyarakat yang agamis dan mempunyai semangat perjuangan yang kuat.
"Kesuksesan kita di Asian Games adalah bukti bahwa fighting spirit bangsa kita luar biasa kuat", kata Kiai Ma'ruf.