REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya menyatakan kebakaran di Gunung Sindoro sudah berhasil dipadamkan. Kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Sindoro terjadi sejak Jumat (7/9) malam.
"Sebanyak 156 hektare hutan dan lahan di Gunung Sindoro terbakar. Jalur pendakian masih ditutup," tulis Sutopo dalam salah satu cuitannya di Twitter yang diakses di Jakarta, Senin (10/9) malam.
Sutopo melarang masyarakat dan pengunjung mendaki Gunung Sindoro untuk melakukan ritual Malam 1 Suro atau pergantian tahun penanggalan Jawa. Pasalnya, api diperkirakan masih dapat menyala kembali karena cuaca kering dan angin bertiup kencang.
Untuk mencegah pendaki nekad naik ke Gunung Sindoro, petugas telah menutup jalur pendakian. Sebelumnya, kebakaran hutan di Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dilaporkan terus meluas ke arah timur.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan angin bertiup kencang sehingga api cepat menjalar. "Api terus bergerak ke arah Timur dan diperkirakan yang terbakar mencapai 156 hektare," jelasnya.
Lokasi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Petak 10. Api terpantau kali pertama pada Jumat (7/9). Pada Jumat malam pukul 21.00 WIB, titik api terlihat di sekitar kawasan pos 2 gunung Sindoro yang masuk wilayah Kabupaten Wonosobo.