REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Bom mobil menghantam kantor pemerintah di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Senin (9/11). Serangan bom bunuh diri ini menewaskan sedikit-dikitnya enam orang.
Serangan itu dinyatakan dilakukan oleh kelompok Al-Shabaab yang memiliki ikatan dengan Alqaidah. Ledakan hebat menghancurkan kantor yang terletak di distrik Hodan hingga menimbulkan asap tebal.
Saksi melihat lima jenazah dan bagian tubuh dari jenazah keenam. "Kami mengangkut enam jenazah dan 16 orang terluka. Jumlah korban meninggal kemungkinan meningkat," kata Abdikadir Abdirahman, direktur dinas Amin Ambulance, kepada Reuters.
Al Shabaab menyatakan sebagai pihak di balik serangan. Kelompok tersebut bertempur untuk menggulingkan pemerintahan serta membentuk aturan berdasarkan pada pemahamannya soal hukum Islam versi mereka.
"Kami telah menghancurkan secara penuh kantor markas distrik. Banyak yang tewas. Kami akan memberikan keterangan rinci nanti," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi al Shabaab.
Kelompok militan itu kerap melancarkan serangan di ibu kota dan wilayah lain sejak tentara yang didukung pasukan penjaga perdamaian dari Afrika, terusir dari ibu kota pada 2011.
Pada pekan lalu, sebuah bom bunuh diri, juga menggunakan mobil, menghancurkan sebuah kantor distrik di Mogadishu. Somalia dilanda kekerasan dan kekacauan sejak diktator Mohamed Siad Barre digulingkan pada 1991.