Selasa 11 Sep 2018 13:57 WIB

Arsul: Sinta Wahid tak akan Inisiasi Dukungan untuk Prabowo

Keluarga Gus Dur mungkin hanya mempersilakan Nahdliyin yang ingin dukung Prabowo

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Sekjen PPP Arsul Sani berbicara kepada wartawan di Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PPP Arsul Sani berbicara kepada wartawan di Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai, istri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, tidak akan menginisiasi dukungan untuk pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menilai sosok Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), KH Ma’ruf Amin, sebagai bakal calon wakil presiden bagi Joko Widodo bakal menjadi pertimbangan keluarga Gus Dur.

Arsul berpendapat Sinta maupun putrinya, Yenny Wahid, pasti tidak menginginkan masyarakat NU terpecah belah karena persoalan politik. “Saya yakini keluarga Gus Dur akan bijak dalam soal dukung-mendukung. Apalagi dengan Pak Jokowi yang berpasangan dengan Kiai Ma’ruf yang menjadi Rais Aam PBNU,” kata Arsul kepada Republika.co.id, Selasa (11/9).

Ia pun memperkirakan keluarga Gus Dur kemungkinan hanya mempersilakan warga Nahdliyin maupun Gusdurian yang ingin mendukung Prabowo-Sandi. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat yang tidak ingin mendukung pejawat.

Bagaimanapun, Arsul menambahkan, Sinta Nuriyah mengayomi banyak Nahdliyin, termasuk Gusdurian yang tergabung di dalamnya. “Soal jumlah, sudah pasti banyak,” kata dia. 

photo
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kiri) mencium tangan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan) saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9). (Antara)

Sementara itu, KIK dan Jokowi masih terus menjalin komunikasi dengan keluarga Gus Dur. Arsul meyakini keluarga Gus Dur akan mendukung Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 mendatang. 

Ia melanjutkan struktur dan anggota dari TKN Koalisi Indonesia Kerja masih bisa ditambah untuk beberapa posisi. Ia tak merinci posisi tersebut. “Tetapi, yang namanya mendukung kan tidak harus berada dalam struktur resmi TKN (tim kampanye nasional),” kata dia. 

Sandiaga Uno menyambangi kediaman almarhum Gus Dur di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (11/9). Pada kesempatan itu, Sandiaga menyempatkan mengajak putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid untuk masuk ke dalam tim pemenangan.

Namun, Yenny belum menjawab ajakan tersebut dan ingin berkonsulitasi terlebih dahulu dengan Sinta Nuriyah. "Jadi yah kami pertimbangkan dulu semuanya, pada akhirnya saya akan konsultasi dengan ibunda saya," kata Yenny. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement