Selasa 11 Sep 2018 18:05 WIB

Ustaz Fatir: Alquran Kunci Indonesia Pimpin Peradaban Dunia

Indonesia bisa membawa kedamaian dan menjadi harapan bagi negara-negara Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1439 Hijriah secara berjamaah di masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1439 Hijriah secara berjamaah di masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- CEO dan Founder Cinta Alquran, Ustaz Fatir Karim menilai Indonesia bisa menjadi pemimpin negara-negara dunia untuk menyelesaikan permasalahan internasional. Menurutnya Indonesia bisa membawa kedamaian dan menjadi harapan bagi negara-negara Islam. Hal tersebut, jelas Fatir telah tertuang dalam sabda Rasulullah SAW.

“Kita akan lihat apa yang Rasul katakan, di akhir zaman nanti ada pasukan yang membebaskan kaum Mulimin itu berasal dari negeri paling timur, negeri paling timur itu di mana petanya, Indonesia. Indonesia adalah harapan dunia Islam,” tutur Ustaz Fatir kepada Republika.co.id pada Selasa (11/9).

Terlebih, jelas Fatir, Indonesia memiliki penduduk dengan mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Hanya saja, menurutnya bangsa Indonesia perlu lebih mendekatkan diri kepada Alquran. Karenanya bertepatan dengan peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriah, dia mengajak umat Muslim untuk berhijrah dengan berpedoman pada Alquran.

Menurutnya berhijrah dengan berpegang pada Alquran, membuat hijrah terarah dan mendapat petunjuk Allah SWT. “Alquran yang membuat Madinah bisa menumbangkan Bizantium, jika Indonesia mau memimpin peradaban dunia kuncinya satu instal Alquran,” ujarnya.

Selain itu, Ustaz Fatir juga mengajak umat Muslim menjadikan momentum Tahun Baru Islam untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Sebab menurutnya akhir-akhir ini umat Muslim khususnya di Indonesia terlihat seperti tengah diadu domba. Ia mengatakan umat Muslim tengah di kotak-kotakan menjadi kelompok-kelompok tertentu dengan kepentingannya masing-masing.

“Ada grand strategy untuk membenturkan umat Islam agar tak bersatu, karena persatuan akan berbahaya dan mengancam kedaulatan barat,” katanya. Andrian Saputra

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement