REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Peristiwa hijrah membawa perubahan besar untuk kemajuan dakwah Islam. Dalam banyak literatur Islam yang membahas tentang perjalanan hijrah Nabi mengisahkan tetang perjuangan hijrah Nabi Muhammad SAW dan umat Muslim dari Makkah ke Madinah.
Ketika Nabi masih berada di Makkah, dakwah Islam terus mendapatkan tekanan-tekanan dari kafir Quraisy. Bahkan kebecian dan permusuhan kafir Quraisy semakin menjadi seiring banyaknya orang-orang yang memeluk agama Islam.
Atas perintah Allah SWT, Rasul pun menyerukan agar pengikutnya secara bertahap melakukan hijrah dari Mskkah ke Madinah. Proses hijrahnbya nabi pun penuh halang rintang. Bahkan kaum kafir Quraisy mencoba membunuh nabi ketika hendak berhijrah bersama Abu Bakar pada 2 Rabiul Awwal tahun ketiga belas dari kenabian, atau pada 20 Juli 622 Masehi.
Menurut Ustaz Felix Siaw rentetan proses hijrah tersebut membawa lompatan besar bagi perkembangan Islam. Dakwah Islam pun menyebar luas.
Ketika Rasul masih ada di Makkah belum ada di Madinah, beliau belum bisa menerapkan Alquran secara kafah. Setelah menerapkan Alqran secara kafah maka bisa kita lihat banyaklah lompatan-lompatan yang terjadi ketika beliau di Madinah. "Lompatan-lompatan itu terjadi ketika secara massif, dalam sekala besar, luas dan permanen,” tuturnya kepada Republika.co.id pada Selasa (11/9).
Menurut Felix salah satu lompatan besar itu yakni dengan mejadikan peristiwa hijrah menjadi penanda dimulainya penanggalan dalam kalender Islam atau hijriah. Sebab itu, memaknai peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, umat Muslim di Indonesia agar kembali berbenah diri untuk menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjaduhi larangan-Nya.
Ustaz Felix pun mengajak umat Muslim untuk mempererat hubungan sesame. Ia mengajak agar umat Muslim menghindari prasangka yang berujung pada retaknya hubungan sesama umat Muslim. Menurutnya umat Muslim perlu kembali membudayakan berdiskusi, bermusyararah ketika menjumpai adanya perbedaan pendapat. “Belajarlah menjadi manusia bahwa kita memang bukan malaikat dan yang bersebrangan dengan kita juga bukan pasti setan, bukan pasti salah,” katanya.