Rabu 12 Sep 2018 06:57 WIB

Indonesia Ajak Negara ASEAN Manfaatkan Ekonomi Digital

Ekonomi digital dinilai mampu mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial negara ASEAN

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Rudiantara mengajak negara anggota ASEAN untuk memanfaatkan ekonomi digital. Hal ini untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial di masing-masing negara.

"Negara ASEAN juga menghadapi kesenjangan kesejahteraan yang tercermin dalam angka gini ratio. Seluruh negara anggota ASEAN masih menghadapi tantangan untuk mengurangi gini ratio," kata dia dalam World Economic Forum on ASEAN Start Ups di NCC, Ha Noi, Vietnam, Selasa (11/9), dalam keterangan pers.

Rudiantara menyerukan untuk mempromosikan ekonomi digital sebagai salah satu cara untuk mengurangi gini ratio. Menteri yang juga menjabat sebagai Dewan WEF Digital ASEAN Governor ini menyatakan peluang ekonomi digital bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

"Indonesia telah berhasil mengurangi jadi 39 persen setelah sebelumnya selalu diatas 40 persen. Vietnam bisa sampai 37 persen," katanya.

Forum ASEAN Start-Ups bertema Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan yang dipandu Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia Profesor Klaus Schwab membahas mengenai Revolusi Industri ke-4 dan peran generasi berikutnya untuk merintis jalan melalui perubahan kebijakan.

Panel dibuka dengan fokus pada upaya pemerintah dalam membantu dan memfasilitasi pertumbuhan start up digital. Dalam panel itu, Menteri Rudiantaa menekankan kembali peran pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator untuk mendorong perkembangan ekonomi digital.

"Kami selalu berupaya memfasilitasi bahkan melakukan akselerasi untuk mendorong kemunculan start up digital. Jika ada yang bertanya bagaimana bisa mengembangkan startup, saya jawab follow the money," kata Rudiantara.

Selain Rudiantara, panelis lain yaitu Group Executive Director Lippo Group, John Riady; Wakil Presiden Regional, Asia dan Pasifik International Finance Corporation (IFC), Nena Stoiljkovic;  dan Ketua dan Chief Executive Officer Sinar Mas Agribisnis & Makanan, Franky Oesman Widjaja.

Klaus mengatakan Menteri Rudiantara terkenal dengan Menteri yang paling progresif di ASEAN untuk menggerakkan ekosistem digital yang kuat di Indonesia. "Faktor kunci keberhasilan menjadi CEO dalah menjadi CKLO - Chief Keep Learning Officer," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement