REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Bupati Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), Irdinansyah Tarmizi menginstruksikan agar setiap jajaran pemerintahan yang ada di daerah tersebut untuk menggunakan tanggal hijriyah dalam surat menyurat. Namun penggunaan tanggal Masehi juga tetap digunakan.
"Ini merupakan sosialisasi untuk memasyarakatkan tahun Hijriyah kepada generasi penerus, serta sebagai bentuk percepatan dalam mewujudkan Kabupaten Tanah Datar yang madani," katanya di Batusangkar, Rabu (12/9).
Ia menyebutkan, selain penggunaan tanggal Hijriah dalam urusan administrasi, beberapa hal lain yang disampaikannya adalah penggunaan huruf Arab Melayu.
Menurutnya, penulisan nama jalan yang ada di daerah tersebut, selain menggunakan huruf latin hendaklah ditambahkan dengan huruf Arab Melayu. Selain itu pada setiap masjid dan mushala yang ada dianjurkan untuk kembali mengunakan bedug sebagai penanda sebelum azan dikumandangkan.
Irdinansyah mengatakan beberapa imbauan dan instruksi tersebut merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat yang madani, sesuai dengan visi dan misi kabupaten yang telah dirancang sebelumnya. "Hal ini dilakukan demi terwujudnya Kabupaten Tanah Datar yang madani, berbudaya dan sejahtera dalam nilai adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah," ujarnya.
Ia menambahkan berbagai program pembentukan karakter masyarakat yang telah dicanangkan diantaranya adalah gerakan subuh berjamaah, serta upaya untuk menciptakan generasi yang cinta pada Alquran.
Sementara itu Kepala Bagian Kesra Kabupaten Tanah Datar, Afrizon mengatakan untuk memeringati pergantian tahun Hijriah kali ini pihaknya telah menggelar beberapa kegiatan dengan melibatkan banyak masyarakat. Beberapa kegiatan tersebut di antaranya adalah lomba lagu Islami, puitisasi Alquran, dai muda, tahfizh beregu, gerakan subuh berjamaah, tabligh akbar serta apel akbar pawai 1 Muharram. Pawai diikuti puluhan ribu orang dari 887 TPA, 121 rumah tahfiz dan sekolah-sekolah se Tanah Datar.