REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan memberikan teguran kepada Farhat Abbas. Teguran tersebut karena Farhat menggunakan isu agama di media sosial dalam menggalang dukungan untuk pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
“Ya kami terus terang akan berikan teguran internal ke Farhat karena ini (isu agama) bukan menjadi narasi kampanye Jokowi-Ma'ruf,” kata Raja kepada wartawan di Kantor TKN KIK, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Ia mengatakan, masing-masing orang tentu memilik gaya ekspresi masing-masing ketika berbicara di media sosial. Namun, ada baiknya untuk memperhatikan isu yang diangkat agar tidak menjadi masalah bagi pasangan calon yang diusung. Raja menegaskan, Tim Kampanye Nasional KIK tidak akan menempatkan isu agama apalagi terkait dengan akhirat. “Ini soal duniawi kok,” kata dia.
Di satu sisi, Farhat Abas telah diputuskan bahwa tidak menjadi juru bicara (jubir) tim kampanye. Saat digelar pelatihan pertama untuk jubir kampanye, Farhat diputuskan untuk menjadi anggota TKN KIK. “Jubir kan sudah ada. Seperti Pak Ace Hasan, Abdul Kadir Karding, Johan Budi. Farhat tidak jadi jubir,” kata dia.
Sebelumnya. Farhat Abbas membuat pernyataan yang sontak menjadi perhatian warganet. Dalam aku instragram, Farhat mengatakan pemilih yang tidak memilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan masuk neraka. Bagi yang memilihnya akan masuk surga.
“Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! (jubir-indonesia),'' kata Farhat dalam akun instagram @farhatabbastv226.