REPUBLIKA.CO.ID, ELCHE -- Beberapa bulan lalu, Zlatko Dalic merasakan masa keemasan. Pelatih 51 tahun ini membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018.
Itu prestasi tertinggi tim catur pada event sepakbola terbesar antar negara. Kini, Dalic harus kembali ke bumi.
Bertemu Spanyol pada UEFA Nations League, the Blazers takluk 0-6. Usai laga yang berlangsung di Estadio Martinez Valero, Elche, Rabu (12/9) dini hari WIB, sang juru taktik merasa terpukul.
"Tentu saja ini momen terberat dalam karier kepelatihan saya. Tetapi itulah hidup, kami harus menerima apa yang terjadi," kata Dalic dalam situs resmi federasi sepakbola Kroasia, mengutip dari BT Sport, Rabu (12/9).
Secara jantan, ia memberi selamat kepada tuan rumah. Dalic mengakui Spanyol tampil hebat di pertandingan sebesar ini.
Tanpa berlama-lama larut dalam kesedihan ia menegaskan timnya akan terus berjalan. Masih banyak tantangan lain menunggu di depan mata.
"Ini tidak mudah bagi kami, tetap kami harus mengambil pelajaran berharga dan melanjutkan hidup. Kami tidak akan duduk dan menangis," ujar Dalic menegaskan.
Ia menilai dalam 20 menit awal timnya bermain bagus. Kroasia menurut Dalic memiliki tiga peluang emas. Namun semuanya berubah usai La Roja mencetak gol perdana.