REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas air sungai di Jakarta pada 2014 sampai 2017 yang tercemar untuk kategori berat mengalami kenaikan dari 32 persen menjadi 61 persen. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (12/9), mengatakan kondisi kualitas air sungai di DKI Jakarta mengalami perubahan cukup signifikan.
Hal tersebut berdasarkan data dari 2014 sampai 2017, yakni untuk sungai tercemar kategori ringan dari 23 persen turun menjadi 12 persen. Sedangkan sungai tercemar kategori sedang turun dari 44 persen menjadi 17 persen.
"Kita sudah menyusun dan peta jalannya untuk segera mengembalikan ke kondisi sebelumnya," kata Anies.
Anak-anak bermain di aliran Sungai Ciliwung yang tercemar oleh sampah di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9).
Dijelaskannya proses pencemaran yang terjadi di Jakarta terjadi dalam waktu yang singkat dan pekerjaan rumah tersebut harus dibereskan. Menurut Gubernur, bukan hanya sekedar soal estetika nampak indah, tetapi juga sungainya harus terlihat apik.
"Kita akan melakukan dengan membangun (sekitar) sungai, sehingga menjadi ekosistem yang alamiah lagi," kata Anies.
Kondisi sungai sehat dan bersih kalau sudah alamiah lagi, maka bisa ada satwa-satwa yang hidup di sekitarnya dan ini merupakan indikasi paling sederhana. Kalau satwa bisa berada di sungai artinya sungai itu sehat dan bersih. "Nah itulah yang disebut sebagai sungai yang alamiah, sungai yang natural. Kita akan dorong ke sana," kata Anies.