REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Warga Kota Padang, Sumatra Barat diingatkan untuk mulai waspada terhadap datangnya musim hujan. Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti menyebutkan, berkaca pada pengalaman-pengalaman yang lalu, bencana hidrometerologi masih mengancam berbagai wilayah di Sumatra Barat, termasuk Kota Padang. Ia juga meminta pemerintah untuk menyiagakan personel khusus, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan peralatan untuk mengantisipasi bencana. "Termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait seperti BPBD dan para relawan," kata Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti, Rabu (12/9).
Elly menilai, dari sejumlah potensi bencana hidrometeorologi yang mengancam Kota Padang, bencana banjir dan air bah menyumbang risiko terbesar. Berbeda dengan risiko bencana longsor yang sebetulnya tidak terlalu besar di Kota Padang. Potensi banjir, lanjutnya, juga didorong oleh intensitas hujan yang tinggi di daerah hulu sungai.
"Lebih baik hindari tebing, tidak membiarkan keluarga khususnya anak-anak bermain di sungai atau di atas jembatan. Tidak juga berteduh di bawah pohon saat hujan,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Budiman meminta, Dinas Kesehatan Kota Padang agar mulai mewaspadai penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD), infeksi saluran pernafasan (ISPA), serta diare memasuki musim penghujan. Ia mengatakan, peralihan musim dari kemarau ke penghujan sangat rentan dengan penularan berbagai penyakit, terutama nyamuk dan infeksi pernafasan.
"ISPA, DBD dan diare selalu menempati kasus terbanyak yang dilayani puskesmas sepanjang waktu. Terutama pada musim penghujan perlu diwaspadai," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau merilis, potensi hujan ringan muncul pada Kamis (13/9) besok di Kepulauan Mentawai, Pasaman, Limapuluh Kota, Batusangkar, dan Kabupaten Solok. Sementara pada Jumat (14/9), potensi hujan ringan muncul di Pesisir Selatan.