REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memantau kondisi korban kecelakaan bus yang masuk jurang di Jalur Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Para korban dirawat di dua rumah sakit, yakni RS Siloam dan PMI Kota Bogor.
"Dari 15 orang yang dirawat di Bogor, ada delapan orang di RS Siloam,” kata Bima saat ditemui Republika.co.id, Rabu.
Bima mengungkapkan kedelapan korban bus wisata maut itu dalam kondisi yang cenderung stabil. Namun, dua orang di antaranya masih mendapat perawatan intensif, sedangkan selebihnya sudah berada di ruang perawatan.
Dia juga memastikan rumah sakit memberikan perhatian yang memadai terhadap korban kecelakaan bus pada Sabtu (8/9) lalu. Ia mengatakan seluruh korban telah menerima perawatan yang diperlukan.
“Saya juga memeriksa BPJS-nya ada, mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja juga jadi tidak ada biaya tambahan apapun bagi semua korban,” ungkapnya.
Sementara itu, Iis selaku orang tua dari Rico Sadam Husen yang menjadi korban bus wisata menuturkan, anaknya sudah lima hari mendapat perawatan intensif di RS Siloam. Rico mengalami luka parah di bagian kelopak dan pelipis mata bagian kanan, dan mesti mendapat jahitan.
“Habis di operasi kelopak matanya, sekarang tinggal pemulihan,” ujarnya saat ditemui Republika.co.id, Rabu.
Sementara itu, sopir bus nahas tersebut, Muhammad Adam, dijadwalkan menjalani operasi pada Rabu sore. Adam sempat melarikan diri setelah kejadian kecelakaan pada Sabtu (8/9) siang. Dia merupakan saksi kunci pada kasus kecelakaan maut yang menewaskan 21 karyawan PT Catu Putra Grup Bogor itu.
Selang sehari berikutnya, Adam ditemukan warga di pinggiran sungai di dekat lokasi kecelakaan di Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. "Secara fisik kondisinya stabil dan bisa berkomunikasi, meskipun ada trauma,’’ ujar Penanggungjawab Unit Gawat Darurat (UGD) RS Bhayangkara Setukpa Polri Sukabumi, Maria Ulfa Nasution, kepada wartawan Rabu siang.
Menurut Maria, Adam tiba di RS Bhayangkara pada Rabu pagi. Ia mengungkapkan Adam mengalami patah tulang pada dua bagian lengan atas, bahu, dan tulang siku kanan.
Polisi hingga kini belum menetapkan tersangka terkait kasus kecelakaan bus masuk jurang di Kampung Bantar Selang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebut.
"Beberapa saksi sudah kami periksa dan penyidikan terus dilakukan dan orang yang diduga bertanggung jawab pada peristiwa ini sudah ditangkap namun untuk status tersangka masih dalam pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Polisi Budi Agung Maryoto melalui siaran pers yang diterima awak media Sukabumi, Selasa (11/9).