Kamis 13 Sep 2018 10:09 WIB

EIA: AS Menjadi Produsen Minyak Terbesar Dunia Hingga 2019

Produksi minyak AS diperkirakan mencapai 11,5 juta barel per hari pada 2019

Sebuah mesin berat memompa minyak mentah dari ladang minyak di Lubbock, Texas (ilustrasi)
Foto: En.wikipedia.org
Sebuah mesin berat memompa minyak mentah dari ladang minyak di Lubbock, Texas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (12/9) memperkirakan produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) akan terus melebihi produksi minyak mentah Rusia dan Arab Saudi hingga 2019. Hal ini akan mempertahankan posisi AS sebagai produsen terbesar di dunia.

EIA menerbitkan Short-Term Energy Outlook (STEO- Prospek Energi Jangka Pendek) terbarunya pada Rabu (12/9), yang memproyeksikan rata-rata produksi minyak mentah AS mencapai 10,9 juta barel per hari pada Agustus. Angka ini naik 120 ribu barel per hari dari Juni.

Produksi minyak mentah AS akan mencapai rata-rata 10,7 juta barel per hari pada 2018, naik dari 9,4 juta barel per hari pada 2017. Jumlah tersebut akan mencapai rata-rata 11,5 juta barel per hari pada 2019, menurut perkiraan.

Meskipun EIA tidak mempublikasikan perkiraan produksi minyak mentah untuk Rusia dan Arab Saudi dalam STEO, EIA memperkirakan bahwa produksi minyak mentah AS masih akan melampaui Rusia dan Arab Saudi untuk sisa bulan 2018 dan hingga 2019.

Produksi minyak mentah AS, khususnya minyak mentah light sweet, telah meningkat pesat sejak 2011. Pada Februari, produksi minyak mentah AS melebihi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.

Pada Juni dan Agustus, produksi minyak mentah AS juga melampaui Rusia untuk pertama kalinya sejak Februari 1999.

Menurut EIA, penurunan harga minyak pada pertengahan 2014 mengakibatkan produsen-produsen AS mengurangi biaya mereka dan sementara mengurangi produksi minyak mentah. Namun, setelah harga minyak mentah meningkat pada awal 2016, investasi dan produksi mulai meningkat di akhir tahun itu.

sumber : Antara/Xinhua
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement