Kamis 13 Sep 2018 11:32 WIB

Pastor di Jerman Terlibat Pelecehan 3.600 Anak

Hanya sekitar 38 persen pelaku yang dibawa ke pengadilan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Lebih dari 3.600 anak-anak di Jerman dilecehkan oleh pastor Katolik Roma dari 1946 sampai 2014. Pelecehan ini diketahui dari laporan penelitian yang dirilis sendiri oleh gereja Jerman dan akan dipublikasikan pada 25 September mendatang. Namun laporan tersebut lebih dulu bocor.

"Kami tahu sejauh mana pelecehan yang digambarkan oleh penelitian ini, kami sangat malu dan kecewa," kata Uskup Stephan Ackermann, jurubicara Keuskupan Jerman yang memerintahkan penelitian tersebut, seperti dilansir BBC, Kamis (13/9).

Media massa Jerman Spiegel menulis laporan tersebut menyebutkan ada sekitar 1.670 pastor yang melakukan pelecahan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur.

Baca juga,  Pengadilan Ungkap Pelecehan Seksual Libatkan 300 Pastor.

Laporan ini menjadi serangkaian informasi yang membongkar pelecehan seksual Imam Katolik Roma selama beberapa dekade di seluruh dunia.

Spiegel menulis hanya sekitar 38 persen pelaku yang dibawa ke pengadilan. Mereka juga hanya mendapat hukuman ringan. Sementara satu di antara enam kasus dapat dimasukan ke dalam kasus pemerkosaan.

Kebanyakan korban adalah anak laki-laki yang berusia di bawah 13 tahun. Para pelaku biasanya hanya dipindahkan ke komunitas baru yang tidak diberi peringatan tentang catatan kejahatan pelaku sebelumnya.

Penelitian ini berdasarkan kompilasi dokumen dari tiga universitas di Jerman. Ada sekitar 38 ribu dokumen dari 27 Keuskupan yang digunakan. Para penulis penelitian ini mengatakan, angka pelecehan kemungkinan besar jauh lebih besar karena banyak dokumen yang dihancurkan atau dimanipulasi.

Uskup Eckermann mengatakan penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sisi gelap dari Gereja Katolik Roma. Uskup Ackermann mengatakan penelitian ini tidak hanya untuk para korban tapi juga untuk gereja agar mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka sendiri dan tidak terulangi lagi.

"Saya tekankan penelitian ini tidak untuk gereja sendiri tapi juga yang pertama dan paling utama, untuk para korban," kata Ackermann.

Uskup Ackermann mengatakan laporan tersebut lebih dulu bocor sebelum gereja melihatnya. Dia mengatakan Gereja berencana untuk membuka konsultasi kepada orang-orang yang pernah menjadi korban pelecehan.

Vatican tidak segera merespons laporan ini. Tapi Paus Fransiskus memanggil para uskup Katolik ke Vatikan untuk membahas tentang cara melindungi anak-anak pada bulan Februari tahun depan. Penelitian Jerman ini menjadi pukulan terbaru yang memberatkan Gereja Katolik Roma.

Laporan ini muncul setelah ada kajian yang menyatakan lebih dari 1.000 anak yang dilecehkan secara seksual selama tujuh dekade di Pennsylvania, Amerika Serika.

Kajian tersebut menyebutkan ada lebih dari 300 pendeta yang terlibat. Menjadi bukti Gereja menutupi kejahatan ini dengan cara yang sangat sistematis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement