Kamis 13 Sep 2018 16:39 WIB

Indonesia Minta Vietnam Permudah Ekspor Mobil

Pengapalan mobil ke Vietnam sekitar 40 ribu per tahun.

Mobil bermerek toyota yang siap diekspor terparkir saat berlangsungnya acara  Ralisasi 1 Juta Unit Ekspor CBU di Tanjung Priok Car Terminal Jakarta, Rabu (5/9).
Foto: Republika/Prayogi
Mobil bermerek toyota yang siap diekspor terparkir saat berlangsungnya acara Ralisasi 1 Juta Unit Ekspor CBU di Tanjung Priok Car Terminal Jakarta, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah telah meminta kepada Vietnam agar mempermudah ekspor mobil asal Indonesia.  Permintaan tersebut akan segera ditindaklanjuti sehingga ekspor mobil Indonesia ke Vietnam dapat kembali normal.

Komitmen ini merupakan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vietnam Trn i Quang di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi, Selasa (11/9). "Oleh karena itu perlu ditinjau kembali kebijakan tentang double inspection untuk otomotif," kata Menperin melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (13/9).

Pemerintah Vietnam menerapkan kebijakan impor mobil completely built up (CBU) dari negara-negara Asean. Vietnam menerapkan kebijakan terkait uji tipe dan uji emisi melalui Regulasi No.116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services).

Baca juga, Grab Bermitra dengan Perusahaan Vietnam

Jumlah pengapalan mobil Indonesia ke Vietnam cukup besar, yakni sekitar 30.000-40.000 unit per tahun dari total ekspor mobil nasional ke seluruh negara yang rata-rata mencapai 225.000 unit per tahun. Pada Januari-Juli 2018, ekspor mobil Indonesia ke Vietnam hanya sekitar 1.528 unit.

Indonesia dan Vietnam menyepakati peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang. Kerja sama tersebut termasuk perdagangan, investasi, pemberantasan pencurian ikan, penyelesaian pembahasan Zone Ekonomi Eksklusif dan perdamaian kawasan.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tren perdagangan kedua negara terus meningkat beberapa waktu belakangan. Potensi kerja sama akan terus digali serta dikembangkan untuk kemajuan kedua negara.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/9), menyebutkan Presiden Joko Widodo dan Presiden Vietnam Tran Dai Quang menyampaikan pernyataan pers pertemuan di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi pada Selasa. "Dalam tiga tahun belakangan ini tren perdagangan kita cukup baik dan mencapai nilai 6,8 miliar dolar AS, kita ingin nantinya pada tahun 2020 perdagangan kita bisa mencapai 10 miliar dolar AS," kata Presiden Jokowi seperti disampaikan Bey Machmuddin. 

Salah satu upaya yang hendak dilakukan kedua negara ialah menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang saat ini masih terjadi, termasuk ekspor produk otomotif Indonesia. "Saya tadi telah meminta perhatian Presiden Tran Dai Quang agar hambatan-hambatan perdagangan dapat dihilangkan, termasuk produk-produk otomotif Indonesia," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement