REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pep Guardiola memang tipikal pelatih yang tak suka dengan zona nyaman. Ia selalu mencari pekerjaan yang membuatnya selalu mendapatkan tantangan baru.
Guardiola tak tergeser sebagai pelatih Barcelona sejak 2008 sampai 2012. Tapi secara mengejutkan ia tak mau memperpanjang kontraknya kala itu dan memilih berhenti sebagai juru taktik Los Azulgrana.
Guardiola kembali melatih saat menerima tawaran Bayern Muenchen di tahun 2013. Ia di sana bekerja sampai Juni 2016. Setiap musim, ia selalu memenangkan trofi buat Bayern Muenchen. Kemudian ia menjajal Liga Primer Inggris dengan melatih Manchester City.
Sebenarnya belum ada tanda-tanda Guardiola akan didepak dari City. Bos the Citizens masih puas dengan kinerja pelatih asal Spanyol itu di Etihad Stadium.
Tapi Guardiola sudah mengambil ancang-ancang untuk akhir kariernya. Mantan gelandang Barcelona itu mengatakan, tidak akan berlama-lama menjadi pelatih di level profesional. Ia sudah memikirkan kembali jadi 'kepala sekolah' untuk akademi junior Barcelona, La Masia.
"Saya ingin mengakhiri karir di mana saya memulainya. Jadi klub terakhir saya nanti adalah La Masia," kata Guardiola dikutip dari Marca, Kamis (13/9).
Guardiola memulai kariernya sebagai pelatih Barcelona B sejak 2007. Ia diangkat menjadi pelatih kepala Barca senior di tahun 2008. Saat itu, banyak yang ragu dengan kemampuan mantan pemain Spanyol tersebut sebagai juru taktik.
Revolusi Guardiola di Blaugrana ditandai dengan membuang pemain bintang sekaliber Ronaldinho dan Deco. Tapi siapa sangka revolusinya menjadi fondasi kekuatan Barca sampai sekarang. Tangan dinginnya juga yang membuat Lionel Messi tumbuh menjadi pemain paling superior di dunia.