Kamis 13 Sep 2018 17:04 WIB

Tiga Catatan TGB untuk Bank NTB Syariah

Sistem syariah merupakan yang memungkinkan Indonesia dapat maju dan berkeadilan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi bersama Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo, Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar, Wali Kota Mataran Ahyar Abduh, dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meresmikan konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB, Kota Mataram, NTB, Kamis (13/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi bersama Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo, Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar, Wali Kota Mataran Ahyar Abduh, dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meresmikan konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB, Kota Mataram, NTB, Kamis (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengucapkan terima kasih atas seluruh pihak yang telah membantu memperjuangkan proses konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah. TGB memberikan tiga catatan penting yang mendasari konversi Bank NTB Syariah. 

Poin pertama, TGB mengajak masyarakat bersyukur telah hidup di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi seluruh pihak, baik pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk dengan nilai-nilai keagamaan. "Nilai keagamaan itu tidak bisa dipindahkan dari nilai kebangsaan, walau Indonesia ini bukan negara agama tapi ruang yang memungkinan nilai Islam itu dapat masuk dalam satu tatanan ekonomi, sosial, dan politik itu terbuka lebar," kata dia, Kamis (13/9).

TGB menyampaikan, salah satu sistem yang memungkinkan bahwa Indonesia dapat maju, sejahtera, dan berkeadilan adalah sistem keuangan syariah. Hal ini telah diperkuat dengan adanya UU perbankan syariah.

"Jadi apa yang kita lakukan di NTB sesungguhnya bagian dari arus ber-Indonesia yang menghadirkan ekonomi yang tumbuh, yang memberikan keadilan, dan kesejahteraan," ucapnya.