Kamis 13 Sep 2018 20:09 WIB

Dakwah Gus Miftah di Kelab Malam Viral, Ini Kata Sekjen PBNU

Ceramah Gus Miftah dinilai akan menyentuh orang-orang di sekitar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengapresiasi dakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah di sebuah kelab malam yang tengah viral di media sosial. Pasalnya, dakwah Gus Miftah langsung mengajak kepada masyarakat yang masih terjebak dalam lubang kemaksiatan.

"Saya mengapresiasi cara Gus Miftah dalam berdakwah," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (13/9).

Sebelumnya, dakwah Gus Miftah yang dilakukan di sebuah lokasi hiburan malam di Bali menjadi perbincangan dan menuai kontroversi. Pasalnya, audiens penceramah asal Yogyakarta itu mengenakan pakaian terbuka dan syiarnya disampaikan di dalam bar.

Namun, menurut Helmy, masyarakat tidak boleh menghakimi seseorang. “Kita jangan terburu-buru untuk menghakimi bahwa orang-orang yang ada di klub malam itu akan selamanya berbuat maksiat," ucapnya.

Helmy berpandangan tidak ada yang perlu dipersoalkan menyangkut aksi Gus Miftah tersebut. Menurut dia, ceramahnya justru akan menyentuh orang-orang di sekitar dan akhirnya kembali ke jalan yang benar.

“Di kalangan NU kita mengenal Kiai Hamim Djazuli atau Gus Miek yang masyhur sebagai Waliyullah yang berdakwah di dunia malam. Bahkan, kalimatnya yang sangat populer yaitu menjadi cahaya di tempat yang gelap," kata Helmy.

Dakwah dengan pendekatan seperti yang dilakukan Gus Miftah ini, tambah Helmy, justru bisa menjadi air di tengah kegersangan. Menurut dia, apa yang dilakukan Gus Miftah memiliki nilai positif karena dakwah dilakukan dengan langsung mendatangi tempat-tempat hiburan yang selama ini identik dengan dunia kemaksiatan.

“Konsep yang diambil Gus Miftah ini kan ‘go-dakwah’, dakwah dengan konsep menyuguhkan dan menjemput bola,” ujar Helmy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement