Kamis 13 Sep 2018 22:40 WIB

Lestarikan Tradisi Lisan di Indonesia

di antara beragam bentuk tradisi lisan di masyarakat, saah satunya adalah kesenian.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Bermacam topeng
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bermacam topeng "Pagelaran Tari Topeng Indramayu Karya Maestro Mimi Rasinah" yang digelar Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, di Panggung Bantaran Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON  -- Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama menggelar Festival Seni Tradisi Lisan Tingkat Madrasah Aliyah di Cirebon. Kegiatan itu diharapkan mampu melestarikan dan mengembangkan tradisi lisan di kalangan pelajar madrasah.

Festival tersebut diadakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Cirebon, Kamis (13/9). Kegiatan itu diikuti oleh sepuluh MAN di Wilayah Ciayumajakuning ditambah Subang.

Adapun bentuk kegiatan yang ditampilkan dalam festival tersebut, yakni seni tari topeng Cirebon, tari ronggeng nyentrik, tari ronggeng kedempling, dan tari susuk simbar kencana. Ditambah lagi, sisingaan, tari topeng dan teater babad Indramayu, seni longser jumpah, wayang golek serta pameran seni lukis kaca. Semua kegiatan tersebut diikuti oleh para siswa MAN.

‘’Kegiatan ini didasarkan pada hasil riset tentang tradisi lisan, ‘’ ujar Kepala Litbang Agama Jakarta, Nurudin, saat ditemui di sela kegiatan tersebut.

Nurudin mengatakan, dari riset yang dilakukan di enam provinsi pada 2016 lalu, hasilnya menunjukkan tradisi lisan di Indonesia mengalami penurunan. Untuk itu, Balai Litbang melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, salah satunya menggagas Festival Seni Tradisi Lisan Tingkat Madrasah Aliyah.

Seperti diketahui, di antara beragam bentuk tradisi lisan di masyarakat, saah satunya adalah kesenian. Upaya pelestarian seni tradisi lisan itupun dinilai efektif dilakukan di satuan pendidikan, terutama madrasah. Apalagi, banyak seni tradisi lisan yang mengandung nilai-nilai keagamaan.

‘’Festival seperti ini diharapkan jadi model agar dikembangkan di madarasarah-madrasah lain di Indonesia. Jangan sampai generasi mudah kita tidak mengenal tradisi lisan daerahnya sendiri,‘’ tukas Nurudin.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jabar Provinsi Jabar, Abudin, mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan festival seni tradisi lisan tingkat madrasah aliyah. Dengan adanya kegiatan itu, para pelajar madrasah bisa mengetahui bahwa seni tradisi lisan sudah ada sejak dulu sehingga diharapkan mereka tergerak untuk terus menggali dan melestarikannya.

‘’Mudah-mudahan kegiatan ini menyebar di seluruh madrasah di daerah-daerah lainnya, ‘’ tutur Abudin.

Hal senada diungkapkan Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi. Dia pun mengapresiasi terselenggaranya festival tersebut. Menurut Asep, tradisi lisan dari para leluhur saat ini sudah hampir punah di kalangan generasi muda. Dia menilai, generasi mudah sekarang nyaris kehilangan jati dirinya.

‘’(Tradisi lisan) ini kearifan lokal yang harus kita pelihara, ‘’ kata Asep.

Asep menambahkan, sebagai pusat penyebaran Islam di Jabar, Cirebon memiliki banyak tradisi lisan yang bernafaskan keagamaan. Dia berharap, kekayaan warisan leluhur itu dapat terus dipertahankan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement