REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Salah satu imam Masjid Jami Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Muhammad Sadri Arsyad, wafat setelah ambruk saat memimpin shalat Jumat.
Muhammad Sadri Arsyad selama ini aktif berceramah di sejumlah masjid di Sampit. Tidak heran jika ratusan jamaah berdatangan ketika mengetahui berita duka tersebut.
Almarhum juga dikenal sebagai salah satu qari terbaik pada masanya. Kemampuan itulah yang membuatnya dipercaya ikut dijadikan juri hampir di setiap Musabaqah Tilawatil Quran tingkat kabupaten maupun provinsi.
"Kakek selalu mengingatkan kami agar menjalankan perintah agama dan rajin membaca Alquran," kata Rian yang juga cucu Sadri, Jumat (14/9).
Rian mengaku mengetahui kakeknya meninggal saat mendampingi ayahnya yang sedang memeriksakan kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit. Ayahnya, Zainal Hakim Arsyad, merupakan satu dari delapan anak almarhum Muhammad Sadri Arsyad.
Imam Sadri wafat seusai membaca surah al-Fatihah pada rakaat kedua. Suara beliau tidak terdengar lagi. "Ternyata saat itu Imam Sadri ambruk dengan posisi sujud," ujar Dedy, salah satu jamaah di Sampit, Jumat (14/9).
Namun, shalat tetap dilanjutkan dengan digantikan Ustaz Khalik yang maju sebagai imam pengganti.
Baca juga, Ambruk Bersujud, Imam Masjid Saat Pimpin Shalat Jumat.
Ustaz Khalik yang sebelumnya menjadi khatib shalat Jumat tersebut saat itu berada tepat di belakang imam. Setelah shalat selesai, jamaah langsung bergegas memeriksa kondisi almarhum.
"Ada yang mengatakan langsung meninggal, tapi ada pula yang katanya sempat mendengar beliau mengucap Allah, kemudian meninggal di perjalanan ke Rumah Sakit Murjani," kata Dedy menambahkan.