Jumat 14 Sep 2018 20:11 WIB

Lagu 'Bengawan Solo' Versi Bahasa Korsel Dipuji

Lagu dibawakan musisi Lee Jungpyo menggunakan instrumen khas Korsel.

Lee Jungpyo membawakan Bengawan Solo versi Bahasa Korsel
Foto: Youtube
Lee Jungpyo membawakan Bengawan Solo versi Bahasa Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lagu "Bengawan Solo" karya Gesang menjadi salah satu sorotan di Korea Selatan setelah dinyanyikan seorang wanita Korea pada sajian pembuka Jamuan Makan Malam Kenegaraan yang diadakan Presiden Korea Moon Jae-in dan Ibu Negara Kim Jung-sook Senin (10/9). Jamuan untuk menghormati Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Kepresidenan Korsel atau biasa disebut Blue House.

Dalam hitungan hari, video versi cover lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 230.000 orang, demikian Pensosbud KBRI Seoul Purno Widodo kepada Antara London, Jumat (14/9). "Wow, ini sangat indah," dan "Terima kasih sudah menyanyikan lagu ini, saya sangat terkesan," komentar beberapa masyarakat Korea.

Lain lagi komentar warganet Indonesia. "Wow, I was shocked when I saw this, but I definitely give out my respect, thanks for singing this song and introducing Indonesian culture to the world especially South Korean people," tulis Carrisa Etna Putri dalam kolom komentar.

Versi cover Bengawan Solo dinyanyikan oleh Profesor Lee Jungpyo, yang merupakan seorang Profesor Musik di Seoul Institute of Art (SIA), dengan iringan alat musik tradisional Korea gayageum (sejenis kecapi) yang juga dimainkannya.

Profesor Lee yang mengajarkan world music di SIA ini sebenarnya tidak asing dengan musik tradisional Indonesia karena dirinya pernah berkolaborasi dengan Djaduk Ferianto dalam "Oneness World Music Festival 2017" di SIA. Dirinya juga kerap membuat komposisi ataupun menyanyi untuk berbagai K-Pop, K-Drama dan Film Korea

Untuk terjemahan, adalah Chang Ok-kyung, seorang warga negara Korea Selatan yang telah bekerja di KBRI Seoul sebagai Sekretaris Duta Besar sejak 1974 yang telah mengadaptasi dalam bahasa Korea dengan sangat puitis.

Wanita yang kini berusia 65 tahun ini telah mendedikasikan lebih dari separuh hidupnya untuk Indonesia. Ibu Chang, begitu beliau kerap dipanggil, juga hadir sebagai salah satu undangan khusus dalam acara jamuan makan malam itu.

"Saya amat sangat merasa terhormat dapat diundang ke Istana pada acara ini, apalagi dapat secara langsung mendengarkan lagu Bengawan Solo dinyanyikan dengan iringan gayageum, perpaduan budaya yang sangat indah," ujar Ibu Chang.

Dubes Umar Hadi yang memiliki ide untuk menampilkan suguhan ini menyatakan bahwa dirinya ingin memberikan suguhan yang khas Indonesia dengan nuansa Korea.

Menurut dia "Bengawan Solo" merupakan karya seni yang sangat tepat untuk diluncurkan pada kunjungan balasan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan ini.

"Dengan meningkatnya hubungan diplomatik Indonesia - Korea Selatan dari Strategic Partnership ke Special Strategic Partnership pada kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Indonesia November 2017 lalu, saya berharap lagu ini dapat menjadi simbol hubungan kedua negara yang semakin meningkat," ujar Umar.

Secara khusus dia juga berterima kasih kepada Almarhum Gesang yang telah membuat komposisi indah tersebut serta menyampaikan apresiasi pada ahli warisnya yang telah mengijinkan adaptasi lagu ini dalam bahasa Korea.

Video klip Cover Version untuk lagu Bengawan Solo ini dibuat melalui kerja sama dengan perusahaan Korea yang sudah berinvestasi besar di Indonesia yaitu CJ E&M. Video klip yang diunggah di akun Stone Music Entertainment, anak perusahaan CJ.

Video dibuat dengan menampilkan berbagai keindahan alam, masyarakat dan budaya Indonesia. Tak urung, hal ini pun mendapat respons positif dari warganet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement