REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kebakaran hutan di kawasan Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah padam pada Jumat (14/9) malam. Demikian diinformasikan oleh Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi.
"Berdasarkan pantauan menggunakan helikopter milik BNPB, Sabtu siang, tidak ada lagi titik api di kawasan Gunung Sindoro. Namun, di Gunung Sumbing masih terdapat empat titik api," kata Gito, Sabtu (15/9).
Menurut dia, empat titik api di Gunung Sumbing tersebut berada di petak 27-3 dan petak 20-1. Ia menuturkan, pemadaman api di Gunung Sumbing masih dilakukan secara manual dengan menerjunkan sekitar 150 personel yang merupakan gabungan dari beberapa unsur, antara lain TNI, Polri, SAR, Perhutani, BPBD, Tagana, dan masyarakat.
Menyinggung pemadaman kebakaran menggunakan helikopter BNPB, dia mengatakan, hasil uji coba bahwa helikopter yang sudah berada di Temanggung tidak memungkinkan untuk melaksanakan bom air water karena jenis yang berukuran kecil terkendala lokasi berada di atas 8.500 feet. Ia mengatakan untuk pemadaman kebakaran hutan di Gunung Sumbing direncanakan akan mendatangkan jenis pesawat heli yang lebih besar.
"Pesawat heli tersebut dijadwalkan datang pada Ahad (16/9)," katanya.
Gito berharap, kebakaran di Gunung Sindoro benar-benar padam. Karena, menurutnya, sebelumnya api juga pernah padam, tetapi muncul titik api lagi.
"Karena kondisi di lerang gunung tersebut benar-benar kering dan tiupan angin yang cukup kencang, api yang telah padam sempat berkobar lagi. Mudah-mudahan tidak muncul titik api lagi di Sindoro dan pemadaman bisa difokuskan di Gunung Sumbing," katanya.
Seperti diketahui kawasan hutan di Gunung Sindoro terbakar sejak Jumat (7/9) dan hutan di Gunung Sumbing terbakar pada Senin (10/9). Kebakaran hutan tersebut telah menghanguskan ratusan hektare vegetasi rimba, semak belukar, dan savana.