Ahad 16 Sep 2018 00:44 WIB

Topan Mangkhut Telan Tiga Korban Jiwa di Filipina

Dua pekerja penyelamat tewas ketika mencoba membebaskan orang-orang yang terperangkap

Rep: Dwina Agustin/ Red: Israr Itah
Sejumlah warga Kota Tuguegarao, Filipina, memunguti kelapa setelah hantaman Topa Mangkhut, Sabtu (15/9).
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Sejumlah warga Kota Tuguegarao, Filipina, memunguti kelapa setelah hantaman Topa Mangkhut, Sabtu (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Topan Mangkhut menghantam ujung utara Filipina pada Sabtu (15/9). Laporan terbaru menyatakan bencana alam itu menewaskan tiga orang.

Badan Bencana Filipina mengatakan, dua pekerja penyelamat tewas ketika mencoba membebaskan orang-orang yang terperangkap di tanah longsor di wilayah Cordillera yang bergunung. Sementara polisi mengatakan satu mayat ditemukan di sebuah sungai di Manila.

Wali Kota Baguio, Mauricio Domogan, mengatakan, tiga orang tewas di tanah longsor dan enam orang hilang. Tidak jelas apakah tiga orang tewas termasuk para pekerja penyelamat.

“Mereka tidak menyangka itu akan terjadi, itu sebabnya mereka tidak mengungsi. Sayangnya itu terjadi, ”kata Domogan, dikutip dari Reuters, Ahad (16/9).

Lembaga cuaca Filipina PAGASA menurunkan tingkat ancamannya. Namun, memperingatkan bahaya masih jauh dari selesai. Sebab, gelombang badai dan hujan lebat yang telah menyebabkan banjir dan lusinan tanah longsor di Luzon masih akan berlanjut. Luzon merupakan rumah bagi sekitar separuh dari 105 juta penduduk Filipina.

"Kami meminta masyarakat untuk tetap waspada dan terus mengambil tindakan pencegahan," kata ahli meteorologi Rene Paciente.

Mangkhut memasuki Filipina sebagai topan super sehingga menghancurkan pulau utama Luzon dengan kecepatan angin lebih dari 200 km/jam dan hujan deras. Kondisi itu menghancurkan rumah-rumah dan memicu tanah longsor sebelum menuju Hong Kong dan Cina Selatan pada malam hari.

Dikenal secara lokal dengan sebutan Ompong, Topan Mangkhut pada satu titik mencapai keceatan 305 km/jam sebelum meninggalkan Filipina dan bergerak melintasi Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin berkurang. Hong Kong telah bersiaga untuk kedatangan Mangkhut. Pihak berwenang diharapkan meningkatkan sinyal topan terkuat kedua antara pukul 23.00 hingga 02.00 waktu setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement