Ahad 16 Sep 2018 03:44 WIB

Comic Con Hadir di Benua Afrika

Comic Con Afrika menampilkan karakter lokal seperti Kwezi dan Kapten Afrika Selatan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Pengunjung memadati booth mobil Transformers di ajang Comic Con yang berdandan ala Joker di Jeddah.
Foto: AP Photo
Pengunjung memadati booth mobil Transformers di ajang Comic Con yang berdandan ala Joker di Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Para penggemar fiksi ilmiah berkostum (cosplay) mengunjungi Comic Con yang diselenggarakan di Afrika pada Jumat (14/9). Kedatangan Comic Con di Afrika bertepatan dengan dorongan besar layanan streaming seperti Netflix dan Showmax milik Naspers untuk memperluas memanfaatkan kecintaan penggemar komik dan film-film Hollywood.

Direktur pengelola penyelenggara Reed Exhibitions, Carol Weaving mengatakan kepada Reuters, tiket untuk Sabtu dan Ahad terjual habis sejak beberapa pekan sebelum peluncuran. Dia mengatakan acara tersebut telah menarik penggemar komik, superhero, dan anime dari Afrika Selatan ke negara-negara Afrika lainnya. Di antaranya Botswana, Zambia, Zimbabwe, dan Nigeria.

Comic Con Afrika juga akan menampilkan karakter lokal seperti Kwezi dan Kapten Afrika Selatan. Tak ketinggalan, tamu internasional termasuk Kevin Sussman dari "The Big Bang Theory" dan Travis Fimmel dari "Viking".

Seniman komik kelahiran Zimbabwe, Bill Masuku, memiliki karakter protagonis pahlawan perempuan kulit hitam di salah satu komiknya. Ia mengatakan, acara ini adalah kesempatan bagi orang untuk belajar lebih banyak tentang komik. Komik yang diproduksi secara lokal dan menempati ruang-ruang yang biasanya didominasi oleh Hollywood.

“Tumbuh sebagai anak kulit hitam kami dibombardir dengan media arus utama, entah itu film atau komik, yang memiliki orang kulit putih. Untuk tidak melihat diri sendiri, semakin berkurang,” kata Masuku.

Dia menambahkan, "Saya ingin mendorong narasi bahwa orang kulit hitam bisa menjadi pahlawan super tanpa menjadi sidekicks."

Pada hari pertama acara berlangsung, Jumat (14/9), penggemar berkostum (cosplay) memainkan permainan video dan berbelanja barang dagangan di pusat konvensi di utara Johannesburg itu.

"Kami di sini hanya bersenang-senang. Untuk cosplay ini adalah pertemuan sosial yang besar. Ini memberi seluruh komunitas platform dan eksposur yang jauh lebih besar," kata Chris Smithard, seorang peneliti pasar yang berpakaian seperti Aquaman.

Comic Con dimulai pada 1970, ketika sekelompok penggemar fiksi ilmiah di San Diego, Amerika Serikat berkumpul untuk bertukar buku komik. Sejak itu telah berkembang menjadi seperangkat perayaan fantasi yang diakui secara global, yang menarik lebih dari 130 ribu penggemar ke berbagai acara di London, Moskow, Delhi, Sydney, dan Dubai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement