REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang profesor Universitas British Columbia harus menggunakan keahliannya dan imajinasinya dalam membantu menciptakan sebuah bahasa baru untuk film Alpha. Dalam film yang sebentar lagi akan tayang di Indonesia, seorang pemburu muda dikisahkan harus belajar cara bagaimana untuk menjinakkan seekor serigala untuk bertahan hidup. Menciptakan sebuah hubungan pertemanan dengan apa yang disebut dengan ‘sahabat terbaik manusia’.
Alpha berlatar belakang pada 20 ribu tahun yang lalu saat zaman es terakhir. Jauh sebelum adanya rekaman tertulis tersimpan. Para produser film tersebut tahu bagaimana mereka ingin film itu terlihat. Akan tetapi, mereka masih tidak yakin bagaimana fim Alpha akan terdengar, atau bahasa apa yang para karakter bicarakan.
Tim penggarapan Alpha pun meminta bantuan pada seorang profesor antropologi di Universitas British Columbia, Christine Schreyer, yang berspesialisasi dalam antropologi linguistik dan revitalisasi bahasa. Menurut laman CTV News, Ahad (16/9), Schreyer memiliki pengalaman dalam pembuatan film. Ia pernah bekerja dalam pembuatan film Man of Steel (2013) untuk mengembangkan bahasa fiksi yang digunakan di planet Krypton. Ia juga pernah membantu membuat bahasa bernama Eltarian yang digunakan oleh beberapa karakter dalam film Power Rangers (2017).
Tidak mengherankan apabila para produser film Alpha meminta Schreyer untuk membayangkan bahasa apa yang akan diucapkan di Eropa selama zaman paleolitik muda. Karena tidak ada seorangpun yang tahu bahasa apa yang diucapkan pada 20 ribu tahun yang lalu, maka Schreyer bisa memilih bahasa apa pun. Akan tetapi, Schreyer bersikeras untuk menciptakan sesuatu yang otentik dan beralih ke tiga ‘bahasa proto’, yakni bahasa yang para linguistik bahasa berteori merupakan pelopor dari bahasa-bahasa selanjutnya yang diucapkan oleh manusia.
Schreyer mengambil unsur-unsur dari Proto-Eurasiatic, Proto-Dené-Caucasian, dan Proto-Nostratic, dan menciptakan sebuah bahasa baru. Dia membutuhkan sesuatu dengan intonasi yang berbeda dan pola yang mudah dikenal. Namun tidak sulit untuk dipelajari pengucapannya oleh para aktor film Alpha.
Lalu, bagaimana suara dari bahasa yang ia ciptakan? Tidak seperti bahasa-bahasa yang terdengar di bagian utara Kanada, dengan sedikit sintaksis bahasa romantis Eropa. Sebagai contoh, Schreyer mengambil salah satu terjemahan dari “Kamu adalah keluargaku sekarang”, seutas kalimat yang diucapkan oleh seorang anak laki-laki pada seekor serigala. “Moa-tu-mi il-ti nu,” kata Schreyer.
Sementara Schreyer dapat memilih untuk hanya membuat ucapan-ucapan tak berarti, tetapi dia tahu kalau para penggemar film akan mengharapkan sesuatu yang lebih baik. Mereka bahkan telah membedah bahasa Kyptonian yang dia ciptakan, dan juga bahasa Na’vi yang muncul dalam film Avatar (2009).
“Saya tahu mereka (para penggemar film) akan mencermati (bahasa dalam film Alpha). Jadi ini merupakan hal yang sangat penting bahwa bahasa tersebut terdengar seperti bahasa asli,” kata Schreyer melalui wawancara via telepon.