Ahad 16 Sep 2018 19:16 WIB

Kebaran Hutan di Gunung Sumbing Meluas

Total luasan yang terbakar hingga Ahad sore mencapai 490,9 hektare

Asap mengepul dari kebakaran hutan Gunung Sumbing terlihat dari Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (16/9).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Asap mengepul dari kebakaran hutan Gunung Sumbing terlihat dari Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kebakaran hutan di kawasan Gunung Sumbing Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus meluas. Pada pagi hari kebakaran di Gunung Sumbing hanya terjadi di empat titik, namun pada siang hari menjadi lima titik.

"Sebelumnya memang sempat mereda, namun pada Minggu siang kebakaran bertambah satu titik," kata pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, Ahad (16/9).

Ia menyebutkan kebakaran tersebut terjadi di petak 27-1, petak 27-2, petak 27-3, dan petak 20-1. Total luasan yang terbakar hingga Ahad sore mencapai 490,9 hektare.

Upaya pemadaman terus dilakukan secara manual dengan penyekatan, "gepyokan", dan menaburkan tanah di titik api. "Medan yang terjal dan curam mengakibatkan proses pemadaman terhambat, karena titik api sulit dijangkau petugas," katanya. 

Ia menuturkan sebanyak 168 personel dari berbagai unsur diterjunkan dalam pemadaman api di Gunung Sumbing.

"Seluruh personel hari ini dikerahkan untuk pemadaman kawasan Gunung Sumbing, karena kebakaran di wilayah Gunung Sindoro telah padam," katanya.

Ia menuturkan pada Senin (17/9) rencananya akan dilakukan pemadaman api di kawasan Sumbing dengan menggunakan helikopter Kamov milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Untuk pemadaman menggunakan helikopter tersebut, pengambilan air akan dilakukan di Waduk Wadaslintang di perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen.

"Karena pesawat heli ini lebih besar dari yang dikirim sebelumnya, maka kalau mengambil air dari Embung Kledung atau Telaga Menjer tidak memungkinkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement