REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proses panjang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 berakhir. Sebanyak 23 atlet terpilih untuk menjadi atlet binaan PB Djarum.
Sebelumnya, sebanyak 50 pebulu tangkis muda mengikuti tahap karantina sebagai tahap terakhir audisi. Hasilnya, 23 atlet muda ini akan mendapat binaan oleh PB Djarum.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menyatakan, bergabungnya atlet muda ini sebagai langkah awal perjalanan untuk menjadi pebulu tangkis profesional.
"Proses regenerasi mutlat dilakukan untuk menjaga kesinambungan prestasi bulu tangkis Indonesia. Kami berharap sekaligus optimistis bahwa setidaknya dalam 7 hingga 10 tahun ke depan, adik-adik yang baru bergabung dengan PB Djarum akan menjadi sosok juara dunia baru bagi Indonesia," ujar Yoppy seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/9).
Proses panjang memang harus dilalui oleh 23 atlet ini. Audisi panjang di delapan kota dan audisi final di PB Djarum, Kudus pun harus dilewati oleh atlet muda berbakat ini.
Dalam tahap karantina inilah menjadi penentu akhir para atlet. Mereka harus lepas dari orang tuanya dan menjalani sejumlah rangkaian kegiatan di Asrama PB Djarum. Kriteria yang dipilih adalah atlet yang memiliki konsistensi serta semangat agar menjadi modal untuk menarik perhatian jajaran pelatih.
Sementara itu, manajer tim PB Djarum Fung Permadi mengakui jenjang seleksi yang ketat ini bertujuan untuk mencari atlet bertalenta yang memiliki tiga kriteria utama, yakni mind, body, dan soul. "Karena tiga hal itu akan merefleksikan cara berpikir, kebugaran fisik, dan kesiapan batin dari seorang atlet. Ini harus komplet, tidak boleh ada satu kekurangan karena inilah aspek utama seorang juara," jelas dia.
Kini, 23 atlet akan diasah oleh para pelatih PB Djarum. Mereka akan pindah ke asrama dan menerima pembinaan sebagai awal langka juara di masa depan. "Setelah masuk asrama, pola pembinaan akan kami lakukan seefisien mungkin dengan waktu sekitar 6-7 tahun untuk proses pembinaan atlet menuju jenjang juara dunia," kata Fung.