REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Tim Kementerian Sosial bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia masih menemukan kekurangan terkait fasilitas penyandang disabilitas. Hal ini menjadi catatan untuk penyelenggaraan Asian Para Games 2018.
"Ada beberapa catatan dari kami di antaranya terkait pelayanan di bandara termasuk petugas 'groundhandling' harus dipastikan bahwa mereka memahami kebutuhan penyandang disabilitas khususnya yang menggunakan kursi roda," kata Mensos dalam keterangan tertulis, Ahad (16/9).
Selain itu, untuk toilet aksesibel masih ada beberapa catatan, misal kelengkapan handrail, handle pintu, sanitasi dan tombol emergency.
Mensos mengatakan setiap venue pertandingan juga perlu dilengkapi Pusat Informasi. Letaknya harus strategis yakni di dekat pintu masuk sehingga semua orang mudah menjangkaunya.
Informasi yang disediakan hendaknya dilengkapi dalam berbagai metode yang sederhana dan mudah dimengerti, seperti gambar, teks yang mudah dipahami bagi penyandang disabilitas.
"Terkait hal ini kami terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sebab kenyamanan para atlet dan penonton penyandang disabilitas adalah prioritas utama," katanya.
Tim Kemensos bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia telah melakukan peninjauan ke lokasi pertandingan, bandara, serta fasilitas umum lainnya. Mensos juga melihat langsung arena latihan para atlet di Solo serta memberikan semangat kepada mereka.
Saat ini obor Asian Para Games 2018 telah tiba di Bali setelah sebelumnya didahului dengan proses pengambilan api abadi dari Mrapen Kabupaten Grobogan lalu dibawa ke Kota Solo sebagai pusat pembinaan olah raga disabilitas nasional.