REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Produsen ponsel pintar Cina Xiaomi mulai melebarkan sayapnya ke Turki. Produsen ponsel terbesar nomor empat di dunia tersebut membuka toko pertama mereka di Kota Istanbul.
Hal ini tentu akan meningkatkan perekonomian Turki yang saat ini masih terguncang krisis finansial akibatnya adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina. Deputy General Manager Evofone, distributor Xiaomi di Turki Onur Con pun mengatakan, semua investasi saat ini sangat berharga untuk Turki.
"Xiaomi memberikan kepuasan kepada penggunanya dengan perspektif inovasi dan produk dengan harga yang bagus," kata Con seperti dilansir dari Anadolu, Senin (17/9).
Turki mengalami guncangan finansial yang paling parah di antara negara-negara di Eropa dan Asia. Lira sempat anjlok 45 persen terhadap dolar AS. Hal ini disebabkan oleh hubungan diplomatik mereka yang memburuk dengan Amerika Serikat setelah negara yang dipimpin oleh Tayyep Erdogan tersebut menahan pastor Amerika Andrew Brunson.
Selain itu sejak awal perekonomian Turki secara struktural tidak sehat karena sangat bergantung pada pertumbuhan yang cepat, kredit murah, dan proyek-proyek dalam sektor konstruksi. Mereka juga terbelit dengan utang luar negeri, terutama dolar AS.
Turki pun membuka hubungan baik dengan Cina sebagai negara dengan perekonomian terbesar nomor dua di dunia. Di Istanbul, Xiaomi akan menjual produk terbaru mereka Mi 8 di Mall Vadi Istanbul.
Ada lebih 160 produk yang dijual Xiaomi di toko tersebut lebih dari telepon pintar, aksesoris, komputer, dan perangkat lainnya. Toko yang bernama Mi Store tersebut juga menjadi merek Xiaomi. Evofone berencana untuk membuka beberapa toko di Turki untuk meningkatkan marketshare di Turki.