Senin 17 Sep 2018 07:21 WIB

Tol JORR 2 Ditargetkan Beroperasi 2019

embebasan lahan masih menjadi salah satu kendala pembangunan tol Kunciran-Serpong..

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja menggarap proyek jalan tol Serpong-Kunciran, di kawasan Paku Jaya, Tangerang, Banten, Selasa (16/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Pekerja menggarap proyek jalan tol Serpong-Kunciran, di kawasan Paku Jaya, Tangerang, Banten, Selasa (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) ditargetkan mulai beroperasi tahun depan. Tol ini akan memberikan manfaat bagi kelancaran mobilitas komuter baik dari Jakarta maupun kota-kota di sekitarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tol JORR 2 akan memperlancar distribusi sehingga mampu menurunkan biaya logistik dan harga bahan pokok. "Insya Allah pada 2019, JORR 2 akan siap dioperasikan sehingga akan memperlancar mobilitas kaum urban dan meningkatkan aktivitas ekonomi," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (17/9).

Salah satu ruas Tol JORR 2 adalah jalan tol Kunciran-Serpong yang ditargetkan selesai sesuai target pada April 2019. Penyelesaian pembangunan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 Km sebagai bagian jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) pembangunannya sudah mencapai 66 persen per September 2018. Ruas ini juga akan terkoneksi dengan ruas Tol Tangerang-Merak dan Tol Jakarta-Serpong yang sudah beroperasi.

Pembebasan lahan ruas tol ini sudah mencapai 97 persen dan ditargetkan pada Oktober 2018 sudah seluruhnya bisa dibayar menggunakan dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Pembebasan lahan memang masih menjadi salah satu kendala dalam penyelesaian proyek pembangunan tol.

photo
Pekerja menggarap proyek jalan tol Serpong-Kunciran, di Tangerang, Banten.

Saat ini ada delapan bidang tanah yang pembebasan lahannya masih belum selesai, yakni di tujuh bidang tanah di Kelurahan Pakujaya dan satu bidang tanah di Kelurahan Pondok Jagung Timur di Kota Tangerang Selatan. Bidang tanah di Kelurahan Pakujaya merupakan bidang tanah milik warga, sementara bidang tanah di Kelurahan Pondok Jagung Timur merupakan bidang tanah milik TNI.

Meski demikian, masalah tersebut dapat diatasi. Terkait bidang tanah milik TNI, Kementerian PUPR telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan izin penggunaan lahan tersebut.

Progress pembangunan proyek jalan tol Kunciran-Serpong paket I Kunciran-Parigi (6,72 Km) dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sudah mencapai 63,4 persen dan progress paket II Parigi-Serpong (4,42 Km) dikerjakan PT Adhi karya dan Acset (KSO) sudah mencapai 71,82 persen.

Pengusahaan tol ini dilakukan oleh PT Marga Trans Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun. Kepemilikan sahamnya dipegang oleh PT Jasa Marga Tbk sebesar 60 persen, PT Astratel Nusantara sebesar 30 persen dan PT Transutama Arya Sejahtera 10 persen.

Ruas tol JORR lainnya yang dikunjungi Menteri Basuki adalah Batuceper-Kunciran-Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta) sepanjang 14,19 Km dan Tol Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km yang keduanya juga ditargetkan beroperasi pada 2019.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement