Senin 17 Sep 2018 13:03 WIB

Sutradara Thor Sebut Hollywood Kehabisan Ide Film

Taika Waititi meminta cerita di luar AS benar-benar dibuat oleh warga aslinya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sutradara Taika Waititi
Foto: EPA
Sutradara Taika Waititi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Taika Waititi mengatakan kalau Hollywood membutuhkan inspirasi baru. Dengan tegas, sutradara asal Selandia Baru melihat industri film besar itu sedang kehabisan ide.

“Mereka mencari ide dan cerita, dan ke mana mereka berpaling? Orang pribumi, orang etnis, mereka berpaling ke Korea, Jepang, mereka berpaling ke mana saja di luar Amerika untuk film yang dapat mereka buat ulang untuk hal-hal yang berada di luar zona nyaman mereka, karena di situlah tempat yang menarik," ujar Sutradara Thor: Ragnarok, dikutip dari Indiewire, Ahad (16/9).

Waititi mengatakan, kondisi defisit ide itu bisa berarti peluang baru untuk berbagai pembuat film untuk menghasilkan karya asli. Namun, dia mengingatkan cara untuk mencapai 

"Jika kita hanya naik, dan jujur saja dengan visi kita sendiri dan cerita kita sendiri dan suara kita sendiri," ujar pengarah Hunt for the Wilderpeople.

Pria berusia 43 tahun ini mengatakan, seharusnya sutrada film tersebut berasal dari wilayah atau latar belakang film itu. Misalnya tentang Asia, maka orang Asia, begitu juga dengan Jepang dan Korea Selatan. Sebab, bisa saja orang dari luar itu hanya ingin mengincar pundi-pundi dari cerita yang diangkat, bukan untuk membicarakan isunya.

“Dan menjadikan diri mereka bagian dari budaya dan benar-benar mempelajarinya, alih-alih orang lain dari budaya lain datang dan menceritakan kisah kami dan semua yang mereka pedulikan adalah box office atau hanya membuat film. Itu harus benar-benar membawa pesan. Saya pikir sangat penting bahwa kami terus menceritakan kisah kami sendiri," kata Waititi.

Komedian ini juga mendorong pembuat film baru dari luar industri untuk melampaui yang diharapkan. Dia adalah pengagum besar dari drama 1994 Lee Tamahori "Once Were Warriors," yang mengisahkan kehidupan di Selandia Baru melalui kacamata sebuah keluarga urban Māori (Waititi sendiri setengah-Māori), dia tidak ingin hanya membuat film semacam itu.

 “Tetapi kita tidak harus membuatnya lagi. Itu film yang luar biasa, tapi bagaimana kalau kita membuat komedi? Kita harus membuat mereka terus menebak," ujar nominasi Oscar ini.

Sosok sutradara ini mulai dilihat setelah mendapatkan kesuksesan dari film Marvel Cinematic Universe.  Ketika membuat film dengan skala besar datang sebagai kejutan bagi pembuat film, dia membagikan itu adalah pengalaman belajar yang sangat besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement