REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) Kiai Ma'ruf Amin enggan berkomentar terkait hasil Ijtima Ulama II yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Ahad (16/9) lalu. Kiai Ma'ruf mengaku, dia juga telah banyak mendapat dukungan dari ulama.
Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf mengaku telah mendapat dukungan dari sejumlah ulama besar, yang telah menyatakan mendukung dirinya berpasangan dengan Jokowi di pilpres. Salah satunya adalah Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau dikenal dengan Abuya Muhtadi Dimyathi.
Kiai Ma'ruf melanjutkan, selain itu ada sekitar 400 kiai besar yang telah menyatakan dukungan, belum lagi ditambah dengan suara para santri yang pada umumnya mengikuti suara para ulama.
"Saya tidak tahu (soal ijtima ulama), tapi kiai besarnya salah satunya yang saya sebut sudah memberikan dukungan, belum yang lain-lain itu saja," ucapnya di Sekretariat Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja di Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Kiai Ma'ruf mengungkapkan, dia juga terus berkunjung ke pesantren-pesantren. Terkait kehadirannya di Sekretariat TKN KIK, Kiai Ma'ruf mengatakan kedatangannya diminta oleh tim pemenangan. Dia mengaku diminta hadir untuk mendengarkan informasi serta laporan mengenai pemantauan dan rencana-rencana TKN.
"Saya diberi tahu oleh tim, apa yang harus saya lakukan, di mana nanti saya kampanye, kapan dateng, saya mengikuti rencana-rencana yang sedang disusun, maka saya datang ke sini untuk mendengarkan itu," kata Ma'ruf Amin sebelum memulai rapat dengan TKN KIK.
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN KIK Eriko Sotarduga mengatakan, kedatangan kedua pasangan calon dilakukan untuk memberikan perkembangan terbaru terkait TKN. Dia mengatakan, rapat kali ini dilakukan untuk membahas terkait tim kampanye daerah (TKD) yang telah terbentuk dan terlaksana di seluruh provinsi. "Tinggal kabupaten dan kota yang sedang kita finalkan," ujarnya.